
Erick menjelaskan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan dan pengelolaan kompleks pariwisata ini diberikan penugasan oleh pemerintah untuk mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata di Mandalika. Dengan penugasan itu, Erick bilang perusahaan tak diam saja menanti dana bantuan dari pemerintah.
"ITDC masuk program penugasan pemerintah. ITDC tak hanya berdiam diri tapi juga mendapatkan pinjaman dari AIIB dengan dana kurang lebih US$248 juta," ujar Erick dalam video conference, Selasa (9/6).
Dengan penugasan pemerintah untuk membangun kawasan pariwisata di Mandalika, ekonomi nasional tak hanya berpusat di Pulau Jawa. Pemerintah berharap aktivitas ekonomi juga berputar di luar Pulau Jawa. "Diharapkan penugasan pemerintah ini membuat pemerataan ekonomi di luar Pulau Jawa," imbuh Erick.
Ia bilang jenis pinjaman dari AIIB cukup menguntungkan karena jangka waktunya yang terbilang panjang. Dengan demikian, utang tersebut tak membebani BUMN dalam waktu dekat.
Melihat hal ini, ia berharap BUMN Karya atau perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor konstruksi juga bisa memindahkan utang jangka pendek menjadi utang jangka panjang. Hal ini akan membuat arus kas perusahaan lebih sehat karena proyek konstruksi biasanya memakan waktu cukup panjang.
"Makanya BUMN Karya ini mau juga pindahkan utang jangka pendek ke utang jangka panjang," terang Erick.
BUMN Karya yang dimaksud Erick, misalnya PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT PP (Persero) Tbk.
(aud/sfr)
https://ift.tt/3f6GFIs
June 10, 2020 at 07:14AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Erick Thohir Sebut ITDC Kantongi Pinjaman Rp3,47 T dari AIIB"
Posting Komentar