Presiden Joko Widodo menyinggung anggaran besar yang dimiliki Kementerian Pertahanan hingga Kepolisian RI atau Polri. Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas soal penyerapan anggaran pada 7 Juli lalu yang videonya diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (8/7).
Jokowi meminta kementerian yang memiliki anggaran besar untuk mempercepat belanja pemerintah.
"Dalam situasi seperti ini siapa yang bisa menggerakkan ekonomi? Enggak ada yang lain selain belanja pemerintah. Maka pada kesempatan yang baik ini, saya minta semua dipercepat, terutama yang anggarannya gede-gede," ujar Jokowi.
Ia menyebut anggaran Kemenhan yang mencapai Rp117,9 triliun. Kemudian anggaran Polri sebesar Rp92,6 triliun.
Jokowi juga menyinggung anggaran sejumlah kementerian lain yang cukup besar yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp70,7 triliun, Kementerian Sosial Rp104,4 triliun, dan Kementerian Perhubungan Rp32,7 triliun.
"Saya minta di kementerian dan juga kepolisian ini dipercepat semua belanjanya. Jadi yang saya undang di sini adalah (kementerian) yang gede-gede tadi," katanya.
Jokowi juga mengingatkan agar Kemenhan dan kepolisian mengerem belanja dari luar. Ia meminta kementerian/lembaga yang tak terkait dengan penanganan kesehatan di tengah pandemi tetap belanja dari dalam negeri.
"Saya titip, beli produk dalam negeri. Misal di Kemenhan, bisa saja beli di DI, Pindad, PAL, yang bayar di sini ya yang cash, cash, cash APBN. Saya kira Pak Menhan (Prabowo) juga lebih tahu mengenai ini," tutur Jokowi.
"Kepolisian juga sama. Saya kira belanja-belanja yang dulu ke luar rem dulu. Belanja produk kita agar ekonomi kena trigger memacu growth kita, pertumbuhan kita," lanjutnya.
(psp/wis)https://ift.tt/3e9iAzL
July 09, 2020 at 10:16AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anggaran Besar Kemenhan dan Polri Jadi Sorotan Jokowi"
Posting Komentar