Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan sekitar 47 persen masyarakat kelompok rentan miskin berpotensi turun kelas menjadi kelompok miskin akibat tekanan ekonomi di tengah pandemi virus corona (covid-19).
Potensi ini tercermin dari perhitungan sementara yang dilakukan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas.
Menurut perhitungan Bappenas pula, Airlangga menyatakan kemungkinan orang Indonesia jatuh sangat miskin berpotensi meningkat sekitar 55 persen saat pandemi.
"Ini menunjukkan pentingnya beberapa intervensi kebijakan yang harus diperluas oleh pemerintah untuk mencakup kelompok rentan tersebut," ungkap Airlangga dalam forum diskusi virtual Yayasan Pembangunan Indonesia, Senin (27/7) malam.
Sayangnya, belum ada angka pasti berapa banyak masyarakat di setiap kelas yang berpotensi turun kelas akibat pandemi corona. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga pernah memperkirakan tingkat kemiskinan Indonesia akan meningkat pada tahun ini.
Proyeksinya, bisa menyentuh kisaran 12 persen seperti yang pernah terjadi pada 2011 lalu. Sayangnya, ia belum bisa mengungkap proyeksi secara angka pasti untuk jumlah penduduk miskin pada tahun ini.
"Covid-19 di Maret sampai Mei sudah menyebabkan lonjakan angka kemiskinan. Bayangkan covid hanya beberapa bulan, pencapaian penurunan kemiskinan dari 2011 ke 2020 ini mengalami reverse kembali," tutur Sri Mulyani.
Sementara menurut Badan Pusat Statistik (BPS) setidaknya ada tiga kategori kelas untuk menggambarkan tingkat kemiskinan masyarakat di Indonesia.
Pertama, penduduk 40 persen terbawah. Per Maret 2020, jumlahnya mencapai 17,73 juta orang atau naik dari 17,71 juta orang pada September 2019.
Kedua, penduduk 40 persen menengah. Jumlahnya sebanyak 36,78 juta orang pada Maret 2020 atau turun dari sebelumnya 36,93 juta pada September 2019.
Ketiga, penduduk 20 persen teratas. Jumlahnya 45,49 juta orang per Maret 2020 atau naik dari sebelumnya 45,36 juta orang per September 2019.
Secara total, BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia naik 1,63 juta orang dari 24,79 juta orang pada September 2019 menjadi 26,42 juta pada Maret 2020. Kenaikan itu membuat tingkat kemiskinan meningkat dari 9,22 persen menjadi 9,78 persen dari total populasi nasional.
Penduduk miskin meningkat karena pengaruh menurunkan pendapatan masyarakat sejak virus corona masuk ke Indonesia pada Maret 2020. Selain itu, juga dipengaruhi oleh harga eceran komoditas pokok yang meningkat misalnya beras, daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, dan gula pasir.
"Hasil survei pendapatan seluruh masyarakat menurun, khususnya masyarakat berpendapatan rendah, di mana 7 dari 10 masyarakat pendapatan rendah di bawah Rp1,8 juta terpengaruh. Masyarakat pendapat tinggi di atas Rp2,7 juta juga turun pendapatannya," kata Kepala BPS Suhariyanto.
(uli/sfr)https://ift.tt/3hNs7Pr
July 28, 2020 at 10:14AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Airlangga Sebut 47 Persen Warga Rentan Miskin saat Corona"
Posting Komentar