Tiga Langkah Adaptasi Ekonomi Syariah Hadapi New Normal

Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) membeberkan tiga langkah ekonomi syariah beradaptasi dalam menghadapi era kenormalan baru (new normal).

"Pertama, penggunaan teknologi yang semakin intensif termasuk untuk membuka peluang pasar dan distribusi barang," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (28/7).

Kedua, memanfaatkan peluang pengembangan alternatif usaha. Ketiga, meningkatkan kesempatan untuk memperat kolaborasi dan sinergi antar pelaku usaha.


Menurut Dody, ekonomi syariah perlu melakukan adaptasi dengan kebiasaan baru di tengah pandemi covid-19. Hal itu dilakukan agar kegiatan usaha yang dijalankan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional tidak menimbulkan risiko di bidang kesehatan.

Saat ini, bank sentral bekerjasama lintas lembaga di bawah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) selalu berkomitmen untuk mendorong pemberdayaan ekonomi syariah sehingga dapat bersaing secara nasional maupun global.

Salah satu strategi yang dilakukan adalah melalui penguatan ekosistem Halal Value Chain (HVC) yang meliputi rangkaian kegiatan untuk menghasilkan nilai tambah pada setiap bisnis proses dengan menekankan pada aspek kepatuhan terhadap nilai dan prinsip dasar syariah.

[Gambas:Video CNN]

Pengembangan ekosistem HVC sendiri dilakukan di empat sektor utama yaitu pertanian (integrated farming); industri makanan halal dan busana muslim yang diwujudkan dalam program pengembangan Industri Kreatif Syariah (IKRA); pariwisata halal; serta pengembangan renewable energy.

"Upaya-upaya tersebut terus dilakukan dengan menggandeng berbagai pelaku usaha, diantaranya komunitas pesantren, UMKM syariah, korporasi dan berbagai pelaku industri lainnya," ujarnya.

(agt)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/30Uio2R

July 29, 2020 at 08:15AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tiga Langkah Adaptasi Ekonomi Syariah Hadapi New Normal"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.