Pierre-Emerick Aubameyang berhasil membawa Arsenal juara Piala FA. Hal ini bisa jadi awal janji setia atau justru hadiah di akhir kisah cinta mereka.
Aubameyang tanpa diragukan lagi merupakan salah satu rekrutan terbaik Arsenal dalam perjalanan mereka sejak era Premier League. Dengan kondisi tim Arsenal yang tidak sebaik 1-2 dekade sebelumnya, Aubameyang tetap terbukti mampu tampil bersinar.
Selama 2,5 musim berkostum Arsenal, Aubameyang konsisten menunjukkan ketajamannya. Bukti terakhir ada pada laga lawan Chelsea di final Piala FA.
Dalam duel tersebut, Arsenal tidak tampil istimewa. Namun Aubameyang bisa membuktikan bahwa dirinya bisa jadi pembeda.
Arsenal sangat bergantung pada Pierre-Emerick Aubameyang. (AP/Catherine Ivill)
|
Saat Arsenal tertinggal 0-1, Aubameyang bisa membuat Arsenal mendapatkan penalti. Kecepatan geraknya sangat impresif sehingga membuat Cesar Azpilicueta terpaksa menjatuhkan dirinya. Aubameyang lalu menunaikan tugasnya dengan baik.
Pertunjukan kehebatan Aubameyang mencapai puncaknya dalam proses gol kedua. Dengan kesempatan mencetak gol di depan mata, Aubameyang tampil dingin saat melewati Kurt Zouma dengan satu gerak tipu lalu melepaskan tendangan cungkil yang bisa mengecoh Caballero.
Arsenal berhasil menang 2-1 di akhir pertandingan dan kemenangan itu tak lepas dari kegemilangan Aubameyang.
Striker asal Gabon itu telah membuktikan diri sebagai pemain yang mampu mengubah hasil akhir pertandingan dengan kemampuan individu yang dimiliki oleh dirinya.
Pierre-Emerick Aubameyang jadi bintang kemenangan Arsenal di Piala FA. (AP/Catherine Ivill)
|
Merayu Aubameyang Bertahan
Kontrak Aubameyang di Arsenal bakal berakhir pada 2021. Situasi itu membuat masa depan Aubameyang menjadi tidak pasti.
Tanpa perpanjangan kontrak, bukan mustahil Arsenal bakal melepas Aubameyang di bursa transfer mendatang dengan tujuan mendapat uang transfer dari klub peminat dibandingkan tak mendapat apa-apa di akhir tahun depan.
Arsenal sudah menunjukkan bahwa mereka menaruh Aubameyang di tempat terhormat. Ban kapten Arsenal yang melingkar di lengan Aubameyang adalah bukti bahwa The Gunners menghargai keberadaan Aubameyang.
Arsenal butuh tim yang kompetitif untuk membujuk Aubameyang bertahan. ( AP/Catherine Ivill)
|
Namun hal itu belum cukup. Skuad Arsenal yang tidak kompetitif diyakini jadi salah satu alasan Aubameyang belum mengiyakan tawaran perpanjangan kontrak yang diajukan Arsenal.
Arsenal harus bisa menjelaskan proyek yang mereka susun untuk musim depan. Bila ada pemain bintang yang berhasil ditarik macam Philippe Coutinho, hal itu diyakini bakal membuat Aubameyang punya keyakinan untuk bertahan.
Skuad kompetitif disebut jadi salah satu syarat yang diinginkan Aubameyang selain tentunya peningkatan gaji yang saat ini ada di kisaran 180 ribu poundsterling alias Rp3,4 miliar per pekan.
Dengan usia menginjak 31 tahun, Aubameyang tentu berharap bisa meraih banyak trofi di sisa kariernya. Meski mulai memasuki kategori pemain veteran, nama Aubameyang diyakini tak akan kesulitan mencari klub baru bila ia berkehendak pergi dari Arsenal.
The Gunners telah melakukan yang terbaik, termasuk menang di Piala FA yang bisa jadi bukti bahwa tim ini punya kemampuan untuk menang. Namun keputusan akhir tetap di tangan Aubameyang.
Arsenal bisa berharap kemenangan di Piala FA jadi awal baru janji setia Aubameyang namun bila Aubameyang sudah punya keputusan bulat untuk pergi, setidaknya trofi Piala FA bisa jadi hadiah di akhir kisah cinta Aubameyang dengan Arsenal.
(jal)https://ift.tt/33g0uu2
August 02, 2020 at 08:43AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Aubameyang dan Arsenal: Janji Setia atau Akhir Kisah Cinta"
Posting Komentar