Cerita Ojek Lintas Negara di Papua yang Bonceng Lukas Enembe

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Papua Lukas Enembe masuk ke Papua Nugini melalui jalur tak resmi sebelum akhirnya dideportasi. Ia masuk menggunakan ojek sepeda motor dengan tarif Rp100 ribu.

Lukas masuk melalui 'jalur tikus' yang ada di Skouw menuju Wutung, Papua Nugini (PNG) pada Rabu (31/3) lalu. Ia kemudian dideportasi kemarin karena melanggar aturan keimigrasian.

Tukang ojek yang membonceng Lukas, Hendri mengaku tak tahu penumpangnya adalah orang nomor satu bumi cenderawasih. Saat itu Lukas mengenakan masker sehingga sulit dikenali.


"Saat saya mengantar ke perbatasan PNG, tidak mengetahui bila yang diantar adalah Gubernur Papua Lukas Enembe, karena menggunakan masker dan dibonceng bersama salah satu penumpang yang ikut bersamanya," kata Hendri seperti dilansir dari Antara, kemarin di Perbatasan RI-PNG di Skouw, Jayapura.

Hendri dibayar Rp100 ribu oleh orang yang mendampingi Lukas. Menurutnya jumlah itu terlalu besar. Namun oleh pemberi uang tersebut diminta untuk dibagi-bagi ke sasama tukang ojek.

Hendri mengatakan tarif biasa yang dikenakan adalah Rp8 ribu untuk mata uang rupiah dan 2 kini untuk mata uang Papua Nugini.

"Saya baru mengetahui bila yang dibonceng adalah Gubernur Enembe setelah diberitahu rekan tukang ojek lainnya," kata Hendri.

Gubernur Papua Lukas Enembe sebelumnya mengakui masuk ke Papua Nugini melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek untuk tujuan berobat dan melakukan terapi.

Ia kemudian dideportasi karena melanggar keimigrasian.

Pemulangan Lukas Enembe diantar Konsul RI di Vanimo Allen Simarmata, setibanya di zona netral dijemput Konsul Jenderal Papua New Guinea Geoffrey L Wiri serta Kepala Badan Urusan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Pemprov Papua Suzana Wanggai.

(antara)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3cI4sA6

April 03, 2021 at 10:17AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cerita Ojek Lintas Negara di Papua yang Bonceng Lukas Enembe"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.