AS Kritik dan Tuding Ketidakadilan di Pemilu Iran

Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat menyampaikan pernyataan yang menyesalkan banyak warga Iran yang tidak dapat berpartisipasi dalam "proses pemilihan yang bebas dan adil" dalam pemilihan presiden negara itu.

Seperti diketahui, pemilu yang memenangkan Presiden Ebrahim Raisi itu diketahui mencatat tingkat partisipasi pemilih di bawah 50 persen. Raisi menang telak dengan perolehan suara jauh mengungguli dua pesaingnya, Mohsen Rezaei dari kubu konservatif dan Abdolnaser Hemmati dari kubu teknokrat.

Dalam reaksi pertama dari Washington terhadap kemenangan pemilihan ulama ultrakonservatif Ebrahim Raisi, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan warga Iran tidak mendapatkan hak dan tempat untuk memilih pemimpin mereka sendiri dalam proses pemilihan yang bebas dan adil."


Juru bicara itu juga mengatakan Amerika Serikat akan melanjutkan negosiasi atas program nuklir Iran, bekerja sama dengan sekutu dan mitra.

Sebelumnya, kecaman serupa juga disampaikan Israel. Mereka menegaskan dunia internasional harus mewaspadai Ebrahim Raisi yang terpilih sebagai presiden Iran.

Kewaspadaan itu, kata Isreal, karena komitmennya terhadap "program nuklir militer yang berkembang pesat".

"Raisi berkomitmen pada program nuklir militer Iran yang berkembang pesat, pemilihannya memperjelas niat jahat Iran yang sebenarnya, dan harus memicu keprihatinan serius di antara komunitas internasional", seorang juru bicara kementerian luar negeri menulis di Twitter, dikutip AFP, Sabtu (20/6).

(ain/ain)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/3vFeg4c

June 20, 2021 at 04:46AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "AS Kritik dan Tuding Ketidakadilan di Pemilu Iran"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.