
Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan mengatakan peningkatan cadangan devisa tersebut banyak dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global yang dilakukan pemerintah. Peningkatan cadangan devisa juga berasal dari penerimaan minyak dan gas dan penerimaan valas lainnya.
Junanto mengatakan cadangan devisa tersebut cukup untuk mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan dalam negeri.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," kata Junanto seperti dikutip dari pernyataan yang dikeluarkannya, Jumat (8/3) ini.
Junanto mengatakan ke depan BI memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik serta mendukung kinerja ekspor yang tetap positif.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memaparkan cadangan devisa akan menjadi salah satu data ekonomi penting yang ditunggu pelaku pasar pada perdagangan di bursa saham di akhir pekan ini. Bila data cadangan devisa bagus, ia memperkirakan IHSG akan menguat.
(agt)
https://ift.tt/2EUEQ1U
March 08, 2019 at 05:53PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cadangan Devisa Naik US$3 Miliar di Akhir Februari"
Posting Komentar