
Secara rinci disebutkan, kartu terdiri dari 490 ribu kartu sekali perjalanan (single trip) dan 300 ribu kartu perjalanan berkelanjutan (multi trip).
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan kartu single trip akan dibanderol dengan harga Rp15 ribu per kartu. Sementara kartu multi trip seharga Rp25 ribu per kartu. Harga yang harus dibayarkan penumpang tersebut merupakan batas saldo minimum untuk deposit kartu selayaknya kartu perjalanan milik Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline.
Kedua kartu tersebut bisa didapatkan penumpang pada mesin tiket otomatis atau gerai tiket MRT Jakarta yang ada di setiap stasiun.
Menurut William, kartu tersebut perlu dimiliki masyarakat, karena mulai Senin (25/3) hingga Minggu (31/3), penumpang harus menempelkan kartu perjalanan di pintu masuk menuju peron stasiun. Meski demikian, pada periode tersebut sejatinya penumpang tidak dipungut biaya atas perjalanan yang dilakukan penumpang.
Alasannya, perusahaan menyelenggarakan operasi komersial gratis selama sepekan ke depan usia diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu (24/3) besok.
"Tapi per 25 Maret 2019, itu penumpang sudah harus tap kartu sendiri, walau selama 25-31 Maret 2019 begitu tap, pintu terbuka, tapi saldo tidak terdebet. Baru per 31 Maret 2019 pukul 24.00, saldo terpotong," ucap William di kantornya, Jumat (22/3).
William menjelaskan setelah memiliki kartu perjalanan itu, penumpang perlu membeli tiket perjalanan sesuai dengan tujuan. Misalnya, penumpang hanya ingin mencoba naik MRT dan merasa tidak akan sering menggunakan moda transportasi teranyar Ibu Kota DKI Jakarta itu.
Maka itu, penumpang bisa membeli kartu single trip yang berfungsi untuk satu kali perjalanan, misalnya dari Stasiun Lebak Bulus ke Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI). Meski begitu, MRT Jakarta belum menentukan waktu validitas atau masa berlaku kartu single trip ketika sudah dibeli penumpang.
Jika penumpang merupakan pekerja dan merasa akan menggunakan MRT Jakarta untuk menempuh perjalanan pergi dan pulang dari atau ke kantor di pusat kota, maka bisa menggunakan multi trip.
"Tapi jangka waktu penggunaan multi trip ini masih kami bicarakan dengan bank, kira-kira bisa tahan berapa lama validasinya," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan kartu single trip akan membaca satu siklus perjalanan, yaitu tap in yang menandakan penumpang masuk ke dalam peron kereta dan tap out yang menandakan penumpang keluar dari peron kereta. Penumpang perlu memastikan kartu perjalanan yang digunakan memiliki saldo yang cukup, bisa terbaca atau valid dengan sistem pintu, dan tidak kadaluarsa.
"Untuk kartu single trip, tap in harus di stasiun awal dan tap out harus di stasiun yang sesuai dengan pembelian tiket perjalanan. Kecuali multi trip, itu begitu tap in, bisa tap out di stasiun mana saja," terangnya.
Pada masa operasi komersial gratis selama 25-31 Maret 2019, perusahaan bakal mengerahkan tujuh rangkaian kereta yang siap dioperasikan dan satu rangkaian kereta cadangan. Penumpang bisa menaiki kereta yang melaju dengan rute Stasiun Lebak Bulus sampai Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) setiap 10 menit sekali dari pukul 05.30-22.30 WIB.
Adapun, operasi komersial berbayar dimulai per 1 April 2019. Pada masa ini, penumpang sudah harus membayar perjalanan yang ingin ditempuhnya. Pihak MRT Jakarta akan menyediakan 14 rangkaian kereta aktif dan dua rangkaian kereta cadangan pada masa ini.
"Jam operasional dsari 05.00 sampai 24.00 WIB dengan jarak waktu antar kereta sekitat 5 menit pada jam sibuk dan 10 menit pada jam non sibuk," ungkapnya.
(uli/lav)https://ift.tt/2FsTUnW
March 23, 2019 at 03:00AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "MRT Jakarta Cetak 790 Ribu Kartu Perjalanan Seharga Rp15 Ribu"
Posting Komentar