Museum Irak Kembali Pajang Artefak yang Hilang saat Perang

Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 2.000 artefak, termasuk 100 yang sempat dijarah dan ditemukan di negara lain, akan dipamerkan di museum Basra pada pekan ini.

Basra ada kawasan yang kaya minyak di Irak, namun benda bersejarahnya hilang dari peredaran.

Pada Selasa (19/3), sebanyak 2.000 sampai 2.500 benda bersejarah tersebut dipamerkan di Museum Basra, kata Ketua Badan Sejarah dan Arkeologi Basra, Qahtan al-Obeid.


"Mereka berusia lebih dari 6.000 sebelum Masehi sampai 1.500 setelah Masehi," katanya sambil menjelaskan periode Asyur, Babel dan Sumeria.

Obeid mengatakan sebanyak 100 artefak-yang kebanyakan ditemukan di Yordania dan Amerika Serikat, telah dikembalikan ke Irak dan dipamerkan di museum yang merupakan bekas kediaman mewah diktator Saddam Hussein.

Benda bersejarah Irak, yang sebagian besar peninggalan Mesopotamia, hilang dan hancur akibat perang yang berlangsung selama empat dekade.


Setelah invasi pimpinan Amerika Serikat yang menggulingkan Saddam pada tahun 2003, kelompok ISIS menghancurkan banyak benda bersejarah pra-Islam milik negara itu.

Selama pendudukannya di hampir sepertiga kawasan Irak antara tahun 2014 dan 2017, anggota ISIS secara sadis menghancurkan benda bersejarah yang terpajang di museum dan galeri seni dengan alasan bahwa benda-benda tersebut merupakan berhala.

Ironisnya mereka merekam kegiatan pengerusakan tersebut dengan video dengan tujuan pamer kekuatan.

Bahkan ada desas-desus yang beredar bahwa mereka juga menjual benda bersejarah ke pasar gelap untuk membeli peralatan perang sampai memperkaya diri.

Amerika Serikat mengatakan telah memulangkan lebih dari 3.000 artefak curian ke Irak sejak 2005, termasuk yang disita di zona konflik di Timur Tengah.


[Gambas:Video CNN]
(ard)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2FtjetG

March 22, 2019 at 10:07PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Museum Irak Kembali Pajang Artefak yang Hilang saat Perang"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.