Toyota Sangkal Tutup Pabrik di Inggris Setelah Brexit

Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota menyangkal pemberitaan yang menjelaskan raksasa otomotif dunia itu bakal menutup pabrik di Inggris pada 2023 bila Brexit benar-benar terjadi tanpa kesepakatan khusus. Just Auto, Jumat (8/3), menjelaskan berdasarkan informasi dari sumber di Toyota, pemberitaan itu tidak benar.

Pemberitaan dimulai dari media Jepang, Nikkei, yang mengutip CEO Toyota Eropa Johan van Zyl.

"Bila lingkungan bisnis menjadi sangat, sangat sulit untuk beroperasi, [meninggalkan Inggris] bisa juga jadi agenda," kata Zyl di Geneva Motor Show 2019.

Sumber Toyota kepada Just Auto mengatakan, "Tidak ada kebenaran pada laporan ini. Itu sepertinya kesalahpahaman komentar dengan jurnalis Jepang terkait kemungkinan dampak jangka panjang dari skenario Brexit yang tidak diinginkan."

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, no deal Brexit akan menghasilkan kondisi perdagangan dan bea cukai yang tidak menguntungkan dengan Uni Eropa. Ini akan menimbulkan tambahan tantangan buat kompetisi semua industri otomotif. Kami telah konsisten mengatakan kami memerlukan lingkungan bisnis yang membuat kami berkompetisi secara internasional sehingga kami bisa terus menarik investasi baru," kata sumber itu lagi.

Sumber berharap Brexit yang tenggat waktunya pada 29 Maret 2019 bakal dilakukan dengan perjanjian khusus dengan Uni Eropa. Toyota disebut sudah membuktikan komitmennya di Inggris dengan menambah investasi untuk memproduksi sedan Corolla terbaru dan platform kendaraan.

Nikkei menjelaskan rencana Brexit mengganggu industri otomotif Inggris yang mempekerjakan 900 ribu orang dan sudah menyumbangkan US$57,9 miliar dalam ekspor per tahun.

Para produsen otomotif khawatir bila 'no deal' bakal membuat ekspor mobil dari Inggris kena 10 persen bea masuk ke negara-negara di Eropa. Hal itu juga berlaku untuk impor dari Uni Eropa ke Inggris.

Masalah lainnya, produsen menilai distribusi di perbatasan bakal mengalami banyak hambatan. Hal itu bakal mempengaruhi lama pengiriman ke konsumen.

Toyota memiliki pabrik di Burnaston, Inggris, sejak 1992, yang kini mempekerjakan 3.200 orang. Selain itu Toyota juga punya pabrik di mesin di Deeside, Wales.

Pabrik Burnaston memproduksi 129 ribu unit pada tahun lalu, itu mewakili 10 persen dari total produksi mobil di Inggris. Pada 2017 Toyota sudah mengumumkan bakal memperbarui pabrik dan memulai produksi Corolla buat pasar Eropa mulai Januari. (fea)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2HnVmJu

March 11, 2019 at 09:22PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Toyota Sangkal Tutup Pabrik di Inggris Setelah Brexit"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.