Ia berkata Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami juga harus mengambil tanggung jawab atas peristiwa ini.
Menurutnya, peristiwa ini menunjukkan bahwa terdapat masalah serius dalam pengelolaan dan pengawasan lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia."Kejadian Setnov yang diketahui pelesiran semakin menegaskan bahwa ada persoalan serius dalam pengelolaan serta pengawasan Lapas di Indonesia. Tentu karena Lapas berada di wilayah kerja Kemenkumham maka Yasonna dan Sri wajib ambil tanggung jawab atas peristiwa ini," kata Kurnia dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (15/6).
Menurutnya, peristiwa Setnov pelesiran ini seolah menunjukkan bahwa Yasonna mengabaikan perbaikan sistem pengelolaan dan pengawasan Lapas. Sejumlah skandal dalam lapas sebelumnya sudah terungkap.
![]() |
Kurnia berkata peristiwa Setnov pelesiran ini akan menghadirkan pertanyaan di publik terkait pemberian efek jera pada koruptor.
"Bagaimanapun juga Lapas harus dipandang sebagai muara dari penegakan hukum," tuturnya.
Bila pengelolaan Lapas masih terus seperti ini, dia menambahkan, maka kinerja KPK, Polri, dan Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi akan menjadi sia-sia.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, Liberty Sitinjak, mengklaim Setnov mengelabui stafnya dengan pelesiran ke toko bangunan.Padahal, izin Setnov adalah untuk berobat rawat inap di RS Santosa, Bandung. F
oto yang menunjukkan saat Setnov tengah bersama sang istri di toko bangunan di Padalarang, Bandung, kemudian beredar. Politikus Golkar itu mestinya kembali ke lapas pada Jumat (14/6) pukul 19.00 WIB.
![]() |
Setibanya di Lapas Gunung Sindur pada Sabtu (15/6) pukul 01.30 WIB, Setnov langsung ditempatkan di Rumah Tahanan (Rutan) khusus narapidana teroris.
[Gambas:Video CNN] (wis)
http://bit.ly/2WLL7m9
June 16, 2019 at 04:27PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "ICW soal Setnov Pelesiran: Menkumham Wajib Tanggung Jawab"
Posting Komentar