Cedera tersebut dialami striker 27 tahun itu saat laga uji coba melawan Qatar di Stadion Mane Garrincha, Brasil, 6 Juni lalu. Dalam laga yang dimenangi timnas Brasil 2-0, Neymar hanya bermain selama 17 menit.
Ia menderita cedera engkel setelah berduel dengan pemain Qatar Assim Madibo pada menit ke-16. Posisinya kemudian digantikan oleh penyerang Gremio, Everton Soares.
Beberapa jam usai pertandingan, Asosiasi Sepak Bola Brasil (CBF) menyatakan Neymar mengalami cedera retak tulang ligamen di bagian engkel dan dipastikan absen pada Copa America 2019.
![]() |
Ekspresi Neymar yang menangis saat ditarik keluar pelatih timnas Brasil, Tite, menyiratkan kekecewaan mendalam. Ini wajar apabila mengacu performa pemain termahal dunia itu yang makin merosot sejak meninggalkan Barcelona pada 2017.
Sejak bergabung dengan PSG, Neymar sudah sembilan kali mengalami cedera. 'Rapuhnya' Neymar membuat ia kerap absen dan tidak bisa tampil di level maksimal.
![]() |
Sejak awal tahun ini persoalan cedera dan tindakan indispliner seolah tidak berhenti menerpa Neymar. Pada Januari lalu bintang kelahiran Mogi das Cruzes itu harus menepi dua bulan karena cedera metatarsal.
Cedera itu membuat Neymar melewatkan laga kontra Manchester United di babak 16 besar Liga Champions. Meski tidak bisa bermain, Neymar tetap memberikan dukungan dari tribune saat PSG menjamu Man United pada leg kedua 16 besar, Maret lalu.
Saat PSG tertinggal secara agregat di kandang sendiri, Neymar mendadak ada di samping lapangan. Sialnya, ia bertindak berlebihan saat klaim penalti PSG ditolak dengan menghina wasit asal Slovenia, Damir Skomina.
![]() |
Sebulan berselang, Neymar kembali bikin ulah dengan memukul seorang fan usai PSG kalah adu penalti dari Rennes di final Piala Prancis. Aksi tak pantas itu berujung hukuman larangan tampil dalam tiga laga di kompetisi domestik.
Nasib buruk seolah belum mau pergi dari Neymar pascacerita tak enak tersebut. Kini, ia dipastikan gagal tampil di Copa America 2019, ajang yang kali terakhir dimenangi timnas Brasil pada 2007.
Beragam masalah itu membuktikan Neymar tidak pernah benar-benar bisa jadi bintang di PSG. Padahal ia direkrut Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi dengan nilai transfer €220 juta agar bisa mengantarkan Les Parisiens merajai Liga Champions.
![]() |
"Menurut pendapat saya dia pergi karena berada dalam bayang-bayang Messi. Saya pikir dia ingin memenangi Ballon d'Or," ucap Jeremy Mathieu, mantan rekan setim Neymar di Barcelona.
PSG selalu gagal di Liga Champions dan jumlah gol Neymar di semua ajang tidak pernah melebihi 30 gol dalam dua musim terakhir. Padahal, saat masih berseragam Barcelona ia pernah dua kali mencetak lebih dari 30 gol semusim.
Empat musim di Barcelona, Neymar dua kali menempati posisi ketiga dalam daftar pemain terbaik dunia tahun 2015 dan 2017. Trio Messi, Luis Suarez, dan Neymar atau yang kerap disebut MSN berhasil membuat takut tim manapun.
Performa impresif di Barcelona itu membuat keputusan Neymar pergi ke PSG seperti sebuah langkah mundur dalam kariernya. Di saat Messi dan Cristiano Ronaldo masih sibuk bersaing jadi pemain terbaik dunia, Neymar malah kian menjauh dari orbit.
Dalam perebutan gelar Ballon d'Or 2018, Neymar malah hanya menempati posisi ke-12. Neymar bahkan terpaut jauh dari rekan setimnya, Kylian Mbappe, yang menempati peringkat keempat Ballon d'Or 2018 yang dimenangi gelandang Real Madrid dan timnas Kroasia, Luka Modric. (har)
http://bit.ly/2IspbaG
June 08, 2019 at 06:10PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Neymar yang Makin Jauh dari Orbit Ballon d'Or"
Posting Komentar