"Enggak bener. Saya juga enggak minat," kata dia, yang merupakan mantan Menteri Hukum dan HAM ini, lewat pesan singkat, Jumat (27/12).
Sebelumnya, Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2019 Tentang Kantor Staf Presiden (KSP) yang ditandatangani pada 18 Desember. Dalam aturan itu, Jokowi membuat posisi baru, yakni wakil kepala staf kepresidenan.
Wakil kepala staf kepresidenan diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Masa jabatan wakil kepala staf kepresidenan paling lama sama dengan jabatan kepala staf kepresidenan, yang mengikuti masa jabatan presiden.
[Gambas:Video CNN]
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rahman mengatakan wakil kepala staf kepresidenan membantu kepala staf kepresidenan dalam pelaksanaan program pemerintah.
"Memastikan seluruh program presiden dan wakil presiden terlaksana dengan baik," kata Fadjroel, kemarin.
Fadjroel menyebut posisi wakil kepala staf kepresidenan berasal dari kalangan profesional. Menurutnya, orang-orang profesional yang bakal membantu tugas Moeldoko itu bisa dari partai politik ataupun nonpartai.
"Profesional itu kan bisa berasal dari partai, non-partai. Kemudian mereka yang berpengalaman di wilayah birokrasi sehingga bisa membantu unit delivery," ujarnya.
(fra/arh)https://ift.tt/2Swe1IG
December 27, 2019 at 03:41PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Yusril Tak Berminat Jadi Wakil Kepala Staf Kepresidenan"
Posting Komentar