Jorge Masvidal menjalani masa-masa kecil hingga remaja dengan kehidupan yang keras sebagai seorang berandal sebelum berkarier di UFC.
Masvidal akan menghadapi Kamaru Usman pada UFC 251 di Fight Island akhir pekan ini.
Dia merupakan anak dari seorang imigran asal Kuba, Jorge Masvidal Senior, yang berimigrasi ke Amerika Serikat pada 1971.
Sang ayah sempat bekerja sebagai buluh bangunan. Namun pada 1989, Masvidal Senior ditangkap polisi federal karena narkoba. Kala itu Masvidal Junior masih empat tahun.
Setelah itu hingga usia 13, dia tinggal bersama sang ibu di pinggiran Miami. Mama Dukes, begitu dia biasa memanggil ibunya.
Masvidal kecil biasa menjual roti untuk membantu sang ibu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Masvidal bersama ibunya biasa tinggal di rumah susun yang sudah dimakan usia. Bisa dibilang, sejumlah fasilitasnya sudah tak layak. Lift rumah susunnya kerap rusak sehingga dia biasa naik tangga lima lantai ke rumah mereka.
Jorge Masvidal saat mengaklahkan Ben Askren di UFC 239. (Sean M. Haffey/Getty Images/AFP)
|
"Saya tidak tahu dahulu itu sering jadi keluhan, tapi sebulan sekali lift tak berfungsi. Mungkin itu yang membuat saya jago lari menaiki tangga," ujar Masvidal dalam wawancara khusus dengan ESPN.
Semua yang mengikuti kariernya tahu betul, Masvidal merupakan seorang berandalan yang berkarier di UFC.
Tempat tinggalnya di pinggiran Kota Miami yang kumuh, bisa dibilang tempat kali pertama dia ditempa menjadi petarung. Tak terhitung banyaknya dia terlibat keributan di sana sejak kecil hingga remaja.
"Di sinilah saya mulai menyadari ketika menyangkut perkelahian. Ada hal berbeda tentang saya dibandingkan orang-orang lainnya," terang Masvidal.
Mantan petarung dan kini menjadi pengamat UFC, Chael Sonnen, pernah menceritakan kehidupan brutal Masvidal semasa remaja. Dia membeberkan, Masvidal pernah memukul jatuh tiga pria di bar sekaligus.
"Sekarang jika kalian mendengar cerita [seorang menghajar tiga orang di bar] Anda menemukan cerita itu bohong, kecuali jika pria itu adalah Masvidal."
"Jorge berada di kelab menggunakan kalung emas. Dua pria yang tidak mengenal langsung mendekatinya. Salah satu dari mereka menyentil kalung itu," terang Sonnen dikutip dari South China Morning Post.
Sonnen melanjutkan, Masvidal merasa kalungnya akan dirampok sehingga dia langsung menyerang para pria itu.
"Dia menghajar pria yang menyentuh kalungnya. Dia kemudian melayangkan hook dan pukulan ke pria lain hingga terkapar.
"Dia sempat menuju kamar mandi, kemudian ada seorang pria lain yang mencoba menyerang dari belakang. Dia berbalik dan memukulnya hingga terkapar," terang Sonnen.
Kamaru Usman jadi lawan berikutnya Jorge Masvidal. (Steve Marcus/Getty Images/AFP)
|
Nama Masvidal tak mentereng seperti bintang-bintang UFC lainnya macam Khabib Nurmagomedov, Nate Diaz, atau Conor McGregor. Pada 2019, hanya sekali dia masuk dalam berita utama dalam pertarungan UFC.
Debutnya juga tak terlalu istimewa. Pada 28 November 2015, Masvidal hanya meraih hasil split decision melawan Benson Henderson.
Setelah kalah pada pertarungan berikutnya, dia meraih kemenangan tiga kali beruntun. Pada 28 Januari 2017, Masvidal kalah TKO secara brutal dari Donald 'Cowboy' Cerrone.
Total sudah 48 kali dia bertarung di semua ajang mixed martial art (MMA). Dari jumlah itu, dia meraih 35 kali kemenangan dengan catatan 16 KO, 17 menang angka, dan dua submission.
Masvidal memang bukan petarung yang mengandalkan pertarungan bawah. Dia merupakan petarung yang bertumpu pada teknik tinju dan kickboxing.
(bac/nva)https://ift.tt/2Z2TA99
July 07, 2020 at 10:17AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jorge Masvidal, Petarung UFC Dibesarkan Sebagai Berandal"
Posting Komentar