Korban Pelecehan Seksual di Unsri Dapat Pendampingan Soal Trauma

Palembang, CNN Indonesia --

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menginstruksikan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) mendampingi mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang menjadi korban pelecehan seksual dosen.

Pendampingan itu diutamakan untuk pemulihan kondisi trauma korban atas peristiwa tersebut.

Herman Deru mengatakan, dirinya terkejut mengetahui kasus tersebut setelah menjadi sorotan media. Dia bilang tidak habis pikir hal tersebut terjadi di lingkungan kampus ternama seperti Unsri.


"Ini harusnya tidak terjadi, terlebih pelakunya merupakan orang intelektual. Saya tidak menyangka hal ini masih saja terjadi terutama di lingkungan pendidikan," ujar Herman, Sabtu (4/12).

Setelah mendapat kabar tersebut, Herman segera menginstruksikan pendampingan korban. Sementara untuk proses hukum diserahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

Herman meminta masyarakat bersabar menunggu proses hukum dan tidak membuat isu yang keluar dari fakta karena polisi sudah mengambil tindakan untuk pemeriksaan.

"Saya akan menurunkan tim untuk pendampingan termasuk untuk trauma healing korban. Tapi masyarakat jangan memvonis dan menghukum duluan, karena kita ini negara hukum. Tidak boleh kita langsung menghakimi. Kita ada aparat, ya silakan diusut dan diselesaikan kasus ini," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, ada empat mahasiswa Unsri melaporkan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan dua dosen yang berbeda. Salah satu korban, F, mahasiswa Fakultas Ekonomi, sempat dihambat mengikuti sidang yudisium pada Jumat (3/12).

Pihak kampus Unsri hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus tersebut meskipun telah dihubungi berulang kali. (idz)

(idz/fea)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/3ps7qxJ

December 05, 2021 at 03:41AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Korban Pelecehan Seksual di Unsri Dapat Pendampingan Soal Trauma"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.