Rizal Ramli Minta NU Kritis dan Jangan Seret Jadi Mobil Pelat Merah

Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Industri era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Rizal Ramli, meminta Nahldatul Ulama (NU) tidak diseret menjadi "mobil pelat merah" jika ingin menjadi besar.

Diketahui, pelat merah merupakan penanda bagi kendaraan milik perusahaan milik pemerintah.

"NU saya selalu andaikan mobil pelat hitam. Jadi kalau NU mau besar jangan seret NU jadi mobil pelat merah," kata Rizal dalam Halaqah Satu Abad NU yang digelar di Kantor DPP PKB, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).


Rizal kemudian mengutip penjelasan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bahwa NU didirikan oleh para pedagang pada masa kolonialisme. Lembaga yang didirikan Hasyim Asy'ari ini, kata Rizal, memiliki sikap independensi yang besar.

"Pak JK tadi jelaskan sejarahnya, didirikan oleh para pedagang, para saudagar sikap independennya sebenarnya besar," ujar Rizal.

Menurutnya, wajib hukumnya bagi NU memuji pemerintah jika memang kinerjanya bagus. Sebaliknya, NU harus menyatakan pemerintah tidak benar jika kinerja mereka buruk.

"Menurut hemat saya itulah yang membuat NU besar selalu jadi mobilnya rakyat, kata Rizal.

Sebelumnya, JK menyebut bahwa sejumlah Ormas Islam besar di Indonesia didirikan saudagar.

Cikal bakal pendirian Nahdlatul Ulama misalnya, kata JK, tidak lepas dari Nahdlatut Tujjar (organisasi pedagang) yang didirikan pada 1918. Partai Syarikat Islam (PSI) juga didirikan pengusaha yang tergabung dalam Serikat Dagang Islam (SDI).

Muhammadiyah, kata JK, juga didirikan pengusaha. JK mengatakan Kiai Ahmad Dahlan merupakan pengusaha batik.

"Saya ingatkan kembali NU didirikan oleh para pengusaha para pedagang, Nahdlatut Tujjar yang mendirikan NU itu, sama dengan Syarikat Islam didirikan dari Syarikat Dagang Islam. Sama Rasulullah 27 tahun jadi pedagang," kata JK.

Terpisah, saat dimintai tanggapan pernyataan Rizal Ramli tersebut, Ketua PBNU Imam Aziz menjawab bahwa organisasinya akan tetap independen sebagai penyeimbang di negara Indonesia.

"Normatif saja yang beliau sampaikan. NU akan tetap menjadi organisasi masyarakat sipil. Dia independen dari negara. Fungsinya untuk membuat keseimbangan," kata Imam saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (3/12)

(iam, rzr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/3Iiu9Fb

December 04, 2021 at 04:48AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rizal Ramli Minta NU Kritis dan Jangan Seret Jadi Mobil Pelat Merah"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.