
Trump mengejutkan Meksiko pekan lalu dengan ancaman untuk mengenakan tarif 5 persen pada semua barang impor asal negara tersebut kecuali pemerintah Meksiko mengambil langkah-langkah untuk membendung aliran imigran ilegal ke AS.
Menurut data pemerintah, AS mengimpor lebih dari 650 ribu barel minyak mentah per hari dari Meksiko, sekitar 10 persen dari total impor minyak mentah. Perusahaan kilang AS juga khawatir bahwa Meksiko dapat membalas dengan tarif impor bahan bakar AS yang merupakan sumber pendapatan utama untuk industri mereka.
"Jika tarif ini berlaku, terutama jika tarifnya bisa mencapai 25 persen, itu benar-benar dapat memengaruhi daya saing keseluruhan industri penyulingan A.S.," kata Chet Thompson, Kepala Eksekutif Asosiasi Perdagangan Produsen Bahan Bakar dan Petrokimia Amerika.
Kelompok itu telah melakukan diskusi dengan pemerintah dan Kongres mengenai masalah ini, kata Thompson.
Minyak Meksiko yang berat untuk menyatukan minyak AS yang lebih ringan guna menghasilkan bahan bakar diesel, bensin, dan produk lainnya. Tarif akan menaikkan biaya impor itu dengan Trump mengatakan bakal meningkatkan tarif 5 persen setiap bulan hingga mencapai 25 persen pada bulan Oktober.
Meksiko adalah pemasok utama minyak mentah berat, yang lebih sulit didapat sejak Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap Venezuela pada Januari.
Harga bensin tetap lemah karena harga minyak global telah menurun karena kekhawatiran tentang permintaan ekonomi dunia. Namun, tanpa minyak mentah yang cukup berat, perusahaan kilang AS dapat menjalankan pabrik dengan produksi rendah untuk menghemat uang jika bahan baku minyak mentah menjadi terlalu mahal, kata pelobi.
"Pasar minyak mentah berat ketat dan ini hanya Meksiko saat ini. Tarif pada dasarnya akan membuat minyak mentah tidak ekonomis dan kita mungkin tidak punya pilihan selain mempertimbangkan pemotongan dijalankan," kata seorang pelobi kilang yang berbasis di Washington.
Kilang AS juga mengatakan bahwa bisa menaikkan harga bensin di pompa, sama seperti pengemudi Amerika mengambil jalan pada periode permintaan bensin tertinggi di Amerika Serikat. Harga minyak mentah internasional mendekati level terendah enam bulan, sehingga setiap kenaikan harga bensin tidak mungkin menjadi penghalang.
American Automobile Association menyebut harga satu galon bensin reguler di Amerika Serikat saar ini rata-rata US$ 2,80 tetapi cenderung naik di bulan-bulan musim panas.
"Kami berusaha mendidik pemerintah tentang apa artinya ini untuk harga gas," kata pelobi itu
[Gambas:Video CNN] (Reuters/agi)
http://bit.ly/2WiP6Xp
June 06, 2019 at 04:42PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perang Dagang dengan Meksiko, Harga Bensin AS Berisiko Naik"
Posting Komentar