UU pro demonstran Hong Kong itu ditandatangani pada Rabu (27/11) waktu setempat dan sontak membuat pelaku pasar khawatir.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan kebijakan itu juga meningkatkan kekhawatiran investor terhadap progres perundingan perang dagang AS dan China.
Mengutip AFP, Trump sebelumnya sempat memberi sinyal penolakan menandatangani RUU itu karena lebih mengedepankan hubungan dagang dengan China.
Namun, karena suara Kongres bulat mendukung, maka Trump mau tidak mau menandatangani RUU tersebut."China mengancam untuk membalas langkah Trump tersebut," katanya, dikutip dari riset tertulis, Jumat (29/11).
IHSG diramal melaju pada rentang support 5.892 dan resistance 6.000. Selain katalis global, Lanjar menuturkan pasar masih diselimuti aksi panik investor yang melakukan pencairan (redemption) reksadana.
Ini merupakan efek domino gagal bayar dari sejumlah aset management yang nilainya cukup fantastis. "Sehingga pada akhir pekan kami memperkirakan IHSG masih akan tertekan," imbuh dia.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menambahkan secara teknikal IHSG menunjukkan potensi pelemahan terbatas. "Dari dalam negeri masih minim sentimen pendorong," katanya.Ia memprediksi IHSG akan melaju di rentang support 5.888-5.920 dan resistance 6.011-6.070. Di tengah potensi pelemahan ini, ia merekomendasikan beli saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA).
IHSG terpantau mengalami koreksi cukup dalam pada perdagangan Kamis (28/11). Indeks ditutup di level 5.953 turun 69,97 poin atau 1,16 persen.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak menguat. Indeks Dow Jones naik 0,15 persen ke posisi 28.164, S&P 500 naik 0,42persen ke level 3.153, dan Nasdaq Composite naik 0,66 persen menjadi 8.705.
[Gambas:Video CNN]
(ulf/bir)
https://ift.tt/34F7yP3
November 29, 2019 at 02:02PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG Kena Sentil Sentimen Trump Teken UU Demokrasi Hong Kong"
Posting Komentar