Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong pemerintah daerah Medan dan Palembang membuat integrasi antar moda transportasi. Pertimbangannya, dua kota besar di Pulau Sumatera itu memiliki variasi moda transportasi umum.
"Kami akan dorong terutama yang sudah siap tersedia itu agak lengkap yakni Palembang dan Medan. Di Palembang ada LRT, bus air, dan sebagainya. Lalu, Medan bisa dihubungkan dengan transportasi jarak semi jauh ke Aceh dan sebagainya," ujarnya, Rabu (15/7).
Integrasi antar moda transportasi sendiri telah diinisiasi oleh Provinsi DKI Jakarta. Menhub menilai langkah DKI Jakarta ini menjadi pionir dan diharapkan bisa menginspirasi kota-kota lainnya di Indonesia.
Utamanya, kota-kota yang memiliki lebih dari satu moda transportasi. Oleh sebab itu, ia mengaku akan mulai memetakan potensi integrasi antar moda transportasi.
Ia meyakini jika integrasi antar moda transportasi terbentuk, maka bisa melahirkan integrasi pada fungsi lainnya, misalnya pembayaran.
"Kementerian Perhubungan sangat mendukung dan tentunya akan didukung dengan regulasi yang sifatnya memberikan dukungan bagi berlangsungnya kegiatan ini," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan integrasi antar moda di DKI Jakarta ditargetkan bisa mencakup seluruh moda transportasi baik milik pemerintah daerah, pemerintah pusat, maupun swasta.
Ia meyakini rencana tersebut bisa tercapai, lantaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membuat badan usaha khusus yang menangani integrasi antar moda transportasi, yakni PT JakLingko. Perusahaan juga akan menangani integrasi sistem pembayaran antar moda.
"Dengan JakLingko ini maka potensi integrasi antar moda apapun terbuka dan bisa dilakukan karena ada clearing house ini. Nantinya akan bisa semua termasuk ojek online, taksi, dan moda transportasi umum lainnya di bawah Kementerian Perhubungan," katanya.
Untuk diketahui, JakLingko merupakan perusahaan patungan dari sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Meliputi, PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ), PT Transportasi Jakarta, PT MRT Jakarta, dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Mayoritas saham JakLingko digenggam oleh MITJ sebesar 40 persen. Sedangkan tiga BUMD lainnya yakni MRT Jakarta, Transportasi Jakarta, dan Jakpro masing-masing memiliki saham JakLingko sebesar 20 persen.
MITJ sendiri merupakan perusahaan joint venture (JV) antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT MRT Jakarta.
Seluruh perusahaan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu baru saja menandatangani Perjanjian Pemegang Saham Sistem Integrasi Pembayaran Antar Moda Transportasi di Jabodetabek pada hari ini. Dengan demikian, mereka secara resmi memegang porsi saham masing-masing di JakLingko.
(ulf/age)https://ift.tt/3j3H1m5
July 16, 2020 at 09:00AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menhub Dorong Medan dan Palembang Integrasi Transportasi Umum"
Posting Komentar