Barcelona akan menghadapi laga berat lawan Bayern Munchen di perempat final Liga Champions. Hal ini justru jadi kesempatan terbaik untuk menguji kualitas Blaugrana untuk membidik trofi Liga Champions musim ini.
Barcelona melakukan kesalahan besar ketika melepaskan trofi La Liga ke tangan Real Madrid. Ketidakmampuan Barcelona tampil baik setelah lockdown corona membuat Los Blancos dengan leluasa jadi juara di akhir musim.
Laga Barcelona lawan Munchen jelas jadi laga paling panas di babak perempat final. Di tengah banyaknya tim-tim kuda hitam, Barcelona justru berhadapan dengan tim favorit juara, Bayern Munchen.
Namun laga ini justru jadi ujian terbaik bagi Barcelona. Bila Blaugrana kalah di laga ini, jelas mereka memang tak layak dan tak punya kualitas untuk memenangkan Liga Champions musim ini.
Barcelona gagal jadi juara La Liga Spanyol musim ini. ( AP/Joan Monfort)
|
Ketergantungan Barcelona pada Messi merupakan masalah utama skuat Quique Setien musim ini. Di balik jumlah fantastis gol dan assist Messi musim ini, hal itu juga menunjukkan Barcelona seolah selalu mengandalkan Messi di tiap kesempatan.
Begitu Messi bisa dimatikan, berhentilah keberuntungan Barcelona sebagai sebuah tim yang membidik kemenangan.
Barcelona harus punya banyak variasi serangan dan tak hanya bertumpu pada Lionel Messi. (AP/Joan Monfort)
|
Tanpa Bantuan, Messi Bakal Sulit Berkelit
Quique Setien harus bisa mengatur alur permainan Barcelona agar bola tak melulu mengalir ke Messi.
Dengan bergerak di sisi kiri pertahanan Munchen, Messi kemungkinan bakal ditempel oleh Alphonso Davies. Musim ini, Davies termasuk pemain Munchen yang punya penampilan konsisten.
Karena masih berusia 19 tahun, Davies tentu punya banyak tenaga untuk terus membayangi Messi sepanjang pertandingan.
Belum lagi Davies tentu bakal dilapis pemain lainnya seperti David Alaba dan bahkan Thiago Alcantara.
Bayern Munchen tak akan memperagakan sepak bola negatif. (AP/Kai Pfaffenbach)
|
Andai Messi terus turun terlalu jauh ke tengah lapangan, kaki-kaki Messi yang kini makin berumur akan lebih mudah dimatikan. Tentu pergerakan Messi tidak bisa dibandingkan dengan kondisi lima tahun lalu saat ia masih mengacak-acak lini pertahanan Munchen dengan lincah.
Berkaca pada kondisi tersebut, Frenkie De Jong dan kawan-kawan yang ditempatkan sebagai gelandang harus lebih kreatif menyusun serangan.
Bila Jordi Alba atau Ousmane Dembele bisa tampil fit, pergerakan bola Barcelona bisa diarahkan lewat sisi sebaliknya. Kondisi itu akan membuat Munchen bakal lebih sulit menebak alur serangan Barcelona.
Sedikit keberuntungan bagi Barcelona, Munchen bukan tipe tim yang punya inisiatif memainkan sepak bola negatif. 'FC Hollywood' bakal tetap bermain terbuka untuk melakukan 'jual-beli' serangan.
Hal itu setidaknya bakal meringankan kinerja Messi dan kawan-kawan di lini depan yang kemungkinan besar tak akan mendapati 8-9 pemain Munchen bertumpuk di area kotak penalti.
Namun pekerjaan tak lantas jadi mudah bagi gelandang Barcelona. Blaugrana harus bisa memenangkan penguasaan bola melawan Thiago Alcantara dan kawan-kawan. Hal itu masih ditambah kewaspadaan terhadap kecepatan Serge Gnabry dan Ivan Perisic plus pergerakan bebas Thomas Muller yang patut diwaspadai oleh Barcelona.
Dalam laga sulit ini, jelas Messi masih punya daya magis untuk mengubah keadaan. Namun semua itu baru bisa terjadi bila ia mendapatkan uluran tangan dan tak berusaha sendirian sepanjang pertandingan.
(bac)https://ift.tt/2Fi7757
August 14, 2020 at 09:10AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Barcelona vs Munchen: Messi Menanti Uluran Tangan"
Posting Komentar