Kembali ke 1928 silam, mulai berkembanglah suatu gerakan memasyarakatkan senam berirama yang disiarkan lewat siaran radio di Jepang.
Gerakan senam sederhana selama sekitar tiga menit itu masih dipraktikkan sekitar 27 juta penduduk di Jepang setidaknya dua kali sepekan hingga kini.
"Saya akan berusia 80 tahun depan. Dan, saya tetap sehat karena radio taiso," ujar Mitsutoshi Watanabe, 79, yang dilansir dari AFP, Sabtu (3/7).
Mitsutoshi merupakan salah satu pendiri dan pemimpin kelompok yang berjumlah sekitar 250 orang kini.
Mereka biasa melakukan Radio Taiso atau senam bersama-sama di Taman Ueno, Tokyo. Tentunya, selama pandemi Covid-19 di saat sudah mulai kembali aktivitas di tempat umum, mereka mempraktikkan protokol kesehatan termasuk menjaga jarak fisik sesama.
Kegiatan senam bersama mereka dimulai pukul 6.30 waktu setempat, ketika stasiun radio Jepang, NHK, memutarkan irama senam tersebut.
"Jumlah yang ikut [kelompoknya] telah meningkat sejak tahun lalu," ujar Watanabe.
Sejumlah orangtua mengikuti radio taiso di sebuah taman di Tokyo, Jepang, 25 Mei 2021. (AFP/KAZUHIRO NOGI)
|
Bukan hanya penduduk senior alias lansia saja, kata dia, ada pula mereka yang tergolong muda ikut bergabung dengan mereka. Terutama, sambungnya, ketika para anak muda itu memiliki waktu luang sendiri imbas meningkatnya pekerjaan yang bisa dikerjakan dari jarak jauh (telework).
Seorang kru kabin senior di Japan Airlines, Himori Reiko, mengaku sebelum pandemi kerap mempraktikkan radio taiso bersama anggota timnya. Meskipun itu, sambungnya, hanya untuk bersenang-senang.
Namun, sejak Desember 2019 ketika wabah Covid-19 mulai melanda hingga menjadi pandemi global, Himori mengatakan aktivitas radio taiso itu hanya dilakukan bersama-sama secara virtual.
Tepat pukul 3 sore, tim - ketika beberapa dari mereka berpakaian rapi di kantor, yang lain berada di rumah - mulai mengibaskan tangan mengikuti panduan dan iringan lagu secara serempak.
"Seiring meningkatnya kerja jarak jauh, beberapa orang merasa kesepian. Dengan melakukan radio taiso, kami dapat bertemu satu sama lain setidaknya sekali sehari," kata Himori.
Halaman selanjutnya tentang pelarangan setelah kekalahan di Perang Dunia II
Sempat Dilarang Pascakekalahan Jepang di PDII
BACA HALAMAN BERIKUTNYAhttps://ift.tt/36q75CR
July 04, 2021 at 05:57AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Radio Taiso, Senam Pagi Menyehatkan Rakyat Jepang Sejak 1928"
Posting Komentar