Rusuh Imbas Kudeta Militer, Sudan Tutup Penerbangan

Jakarta, CNN Indonesia --

Sudan tutup penerbangan keluar dan masuk hingga 30 Oktober ketika negara tengah memanas akibat kudeta militer.

"Semua penerbangan masuk dan keluar dari Bandara Khartoum ditangguhkan hingga 30 Oktober karena situasi di negara ini," kata Direktur Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil Ibrahim Adlan.

Pasukan militer gabungan dilaporkan menjadi dalang penahanan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok dalam kudeta pada Senin (25/10).


Sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas ditembak oleh angkatan bersenjata selama aksi protes menentang kudeta militer di Sudan.

Mereka juga mecatat setidaknya 80 orang terluka saat bentrok dengan angkatan bersenjata.

Sejumlah sumber pemerintah melaporkan kepada CNN bahwa kejadian itu berlangsung ketika sejumlah pejabat telah ditahan di penjara oleh kelompok tak dikenal yang mengenakan seragam polisi militer.

Para pejabat yang ditangkap itu termasuk para menteri kabinet dan anggota Dewan Kedaulatan Sudan.

Sejumlah saksi mata menuturkan pada Senin pagi para demonstran berkumpul di jalanan Ibu Kota untuk memprotes penahanan para pejabat.

Kudeta ini merupakan imbas dari krisis politik yang terjadi di negara Afrika Utara itu selama bertahun-tahun.

Sejak kudeta April 2019 berhasil menggulingkan mantan Presiden Sudan Omar al-Bashir, militer dan kelompok masyarakat sipil pro-demokrasi terus berselisih memperebutkan kursi pemerintahan meski telah sepakat berdamai dan membagi kekuasaan.

(AFP/fjr)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/3GrOPte

October 26, 2021 at 11:50PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rusuh Imbas Kudeta Militer, Sudan Tutup Penerbangan"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.