Alam Dirusak Manusia, Beruang Kutub Terpaksa Makan Sampah

Jakarta, CNN Indonesia -- Pada awal bulan Februari ramai diberitakan kalau kawanan beruang kutub mengepung Desa Belyushya Guba, yang berada di utara Novaya Zemlya, Rusia.

Dikutip dari AFP, sebanyak 50 beruang kutub mendatangi desa untuk mencari santapan. Beberapa di antaranya bahkan ada yang masuk ke bangunan milik warga.

Pihak berwajib sampai meminta bantuan pemerintah Rusia untuk menanggulangi insiden kepungan beruang kutub itu.


Tak lama, dokumentasi saat kejadian tersebar di media sosial. Terlihat kalau kawanan beruang kutub itu memang benar mencari makan, karena terlihat mengorek tong sampah milik warga.

Banyak beranggapan kalau kedatangan beruang kutub ke pemukiman manusia diakibatkan pemanasan global yang semakin ekstrem, sehingga musim dingin yang menjadi musim mereka berburu makanan datang terlambat.

Mau tidak mau mereka kehilangan sumber makanan dan harus "mendekati" manusia.

Keberadaan militer Rusia di habitat beruang kutub di Arktik, seperti membangun pusat pembangkit dan pangkalan militer, juga ikut menyumbang masalah.

Beruang kutub merasa tidak ada lagi batas dengan manusia sehingga menimbulkan konflik kepungan tersebut.

"Pengembangan di Arktik tentu akan mempertajam konflik antara manusia dan beruang kutub, terutama sekarang karena beruang kutub kehilangan sumber daya kehidupan sehingga datang ke darat," kata ahli biologi Anatoly Kochnev, yang telah mempelajari beruang kutub di Kutub Utara sejak 1980-an.


Kawanan beruang kutub berburu sampah karena sulit mencari makan di lautan. (GRIR / AFP)

Mencairnya Es dan Konflik Manusia

Novaya Zemlya, sebuah kepulauan antara dua pulau Kara dan Barents, memang berada dekat dengan habitat beruang kutub.

Kawanan beruang kutub di Laut Barents harus mengalami masa mencairnya es akibat pemanasan global--akibat polusi industri dan rumah tangga, yang bisa dibilang tercepat di dunia, seperti yang dikutip dari keterangan Polar Bears International.

Mencairnya es membuat pola berburu beruang kutub berubah, sehingga mereka kesulitan mencari makanannya berupa anjing laut.

Novaya Zemlya merupakan bekas lokasi ujicoba nuklir pada pemerintahan Uni Soviet. Hingga saat ini kawasan tersebut masih tertutup untuk umum, karena Rusia membangun pangkalan militer di sana.

Pemukiman baru juga dibangun untuk tempat tinggal anggota militer berserta keluarganya.

Tercatat, pemukiman tersebut bisa menampung 2.000 jiwa.

Kochnev khawatir aktivitas manusia yang berdekatan dengan habitat beruang kutub menciptakan konflik yang dapat membahayakan keselamatan manusia dan populasi beruang kutub.

Ia masih ingat saat banyak beruang kutub yang terluka akibat konflik dengan manusia di pangkalan militer Wrangel Island pada tahun 1991.

Kochnev bukan tanpa usaha untuk melerai konflik manusia versus beruang kutub di Arktik.

Pada tahun 2015 ia sempat membuat tulisan emosional mengenai kematian tragis beruang kutub yang memakan bahan peledak.

Akibat tulisannya tersebut, ia dipecat dari pekerjaannya di taman nasional.

Kochnev mengatakan kalau hingga saat ini beruang kutub masih mampu beradaptasi dengan perubahan pola mencari makan.

Namun jika pemanasangan global dan konflik dengan manusia tetap terjadi, maka bukan tidak mungkin populasi beruang kutub akan punah di Rusia.

"Durasi mencairnya es menjadi semakin sering, mereka kemungkinan bakal pindah ke Kanada, yang perubahan iklimnya terhitung lebih lambat," kata Kochnev.

(ard)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2NQ2Syd

March 06, 2019 at 02:08AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Alam Dirusak Manusia, Beruang Kutub Terpaksa Makan Sampah"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.