Seperti dilansir Reuters, Senin (25/3), Komisi Pemilihan Umum Thailand belum selesai melakukan penghitungan suara. Utamanya untuk 150 kursi yang diperebutkan di majelis rendah.
Calon perdana menteri dari Partai Pheu Thai, Sudarat Keyuraphan, menyatakan mereka saat ini sedang mendekati partai lain untuk membentuk koalisi.
"Pembentukan pemerintahan ini harus menjawab keinginan rakyat dan membawa negara ke arah demokratis," kata Sudarat.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Partai Pheu Thai, Phumtham Wechayachai, menyatakan pilihan ini memperlihatkan warga Thailand ingin kembali ke era demokrasi dan harus dihormati.
"Mulai hari ini, kami memulai perundingan dengan partai lain," kata Phumtham.
"Palang Pracharat akan berbicara dengan partai yang satu pemikiran dan dan ideologi yang sama untuk menggerakkan negara ke arah yang lebih baik," kata juru bicara Partai Palang Pracharat, Kobsak Pootrakool.
Dengan hasil permulaan ini, kemungkinan besar partai Pheu Thai bisa menguasai parlemen dan membentuk pemerintahan dengan koalisi. Salah satu partai yang kemungkinan besar bakal digandeng adalah Partai Kemajuan Masa Depan (FWP) yang dipimpin oleh pengusaha Thanathorn Juangroongruangkit.
Sedangkan partai yang menjadi incaran kedua belah pihak adalah Bhumjaithai. Perolehan suara partai dengan agenda legalisasi ganja dan berbagi kendaraan itu dianggap sangat penting untuk menentukan kemenangan masing-masing pihak.
Partai Pheu Thai merupakan pendukung kakak beradik sekaligus mantan perdana menteri, Thaksin Shinawatra dan Yingluck Shinawatra. Mereka masih mempunyai basis pendukung yang kuat terutama di daerah pedesaan. (ayp)
https://ift.tt/2TWGGIJ
March 26, 2019 at 03:28AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Partai Oposisi Militer Thailand Unggul Dalam Pemilu"
Posting Komentar