Brasil, Argentina, Uruguay, dan Cile dapat menjadi garansi level kualitas persaingan Copa America. Terlepas keikutsertaan empat negara tersebut, masih ada pula potensi kejutan yang berasal dari kontestan lain.
Berikut 5 laga yang cukup menarik dan penuh sejarah di Copa America:
1. Argentina vs Brasil
Argentina dan Brasil adalah rival yang pertemuannya selalu dinanti. Duel hangat cenderung panas antara Tim Tango dan Tim Tango sudah terjadi sejak Copa America masih bernama Kejuaraan Amerika Selatan. Tak hanya melibatkan pemain dari kedua kesebelasan, tensi tinggi juga disebabkan penonton yang provokatif.
Pada 1937 Argentina menang atas Brasil yang mengaku takut atas ancaman penonton kepada para pemain berkulit hitam. Dua tahun berselang pemain Albiceleste meninggalkan lapangan karena kecewa dengan kepemimpinan wasit. Pertemuan tahun 1945 dan 1946 menghasilkan pemain yang mengalami patah kaki.
Ilustrasi pertandingan Argentina vs Brasil. (REUTERS/Jason Reed)
|
Aksi Tulio Maravilha yang mengontrol bola dengan tangan sebelum mencetak gol ke gawang Argentina pada Copa America 1995 adalah salah satu contoh perdebatan yang cukup melegenda. Terlepas dari laga yang panas dan mengundang persengketaan, duel antara Argentina dan Brasil sejatinya merupakan panggung adu gengsi yang memiliki daya tarik lantaran individu-individu yang memperkuat tim tersebut setiap penyelenggaraan Copa America.
2. Final Copa America 1987
Uruguay boleh disebut raja di Copa America. Hingga kini skuat La Celeste merupakan negara dengan jumlah gelar terbanyak. Dengan 15 trofi, Uruguay mengungguli dua raksasa Amerika Latin, Argentina dan Brasil.
Enzo Francescoli (kiri) menjadi salah satu pemain Uruguay yang mendapat kartu merah pada final Copa America 1987. (STAFF / AFP)
|
Laga keras cenderung brutal yang membuahkan empat kartu merah juga sebelumnya terjadi ketika Kolombia bertemu Bolivia pada fase grup Copa America 1987.
3. Martin Palermo Hattrick Gagal Penalti 1999
Argentina tak pernah kering talenta berbakat. Martin Palermo adalah salah satu nama yang pernah menjadi andalan di lini depan kesebelasan yang khas dengan warna biru muda dan putih tersebut.
Pada Copa America 1999, Palermo yang mengenakan nomor punggung sembilan itu mendapat tiga penalti dalam kesempatan yang berbeda. Tendangan penalti Palermo yang pertama mengenai mistar dan memantul ke luar lapangan.
Martin Palermo kembali dipanggil Timnas Argentina berselang satu dekade setelah insiden gagal penalti di Copa America 1999. (DANIEL GARCIA / AFP)
|
Dalam laga di fase grup tersebut, Argentina kalah 0-3. Palermo pun masuk dalam catatan Guiness Book of World Records lantaran tiga penalti gagal dalam satu pertandingan.
4. Honduras Kalahkan Brasil 2001
Menghadapi negara non-unggulan, kemenangan adalah hal wajar bagi Brasil. Sedangkan hasil sebaliknya adalah kejutan yang layak jadi berita besar. Itulah yang terjadi pada 2001, ketika Tim Samba takluk dari Honduras.
Namun Brasil tak kuasa menghadapi Honduras, yang merupakan peserta undangan, di babak perempat final. Honduras pun melaju ke partai semifinal dan kemudian menempati peringkat ketiga. (nva)
http://bit.ly/2KgWAsf
June 14, 2019 at 04:22PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "4 Momen Layak Kenang di Copa America"
Posting Komentar