Serial Netflix Pertama dari Arab Picu Kontroversi

Jakarta, CNN Indonesia -- Serial orisinal Netflix pertama dari Arab Saudi, Jinn menuai kontroversi.

Media milik pemerintah Yordania, yang menjadi latar Jinn, memberitakan bahwa serial itu dikecam banyak pihak. Situs militer Yordania bahkan mengaku sedang mempekerjakan unit kriminal siber untuk menarik serial itu dari layanan streaming Netflix di negara mereka.

Disebut-sebut, Jinn menampilkan beberapa adegan yang merusak moral.

Jinn sendiri merupakan serial drama supernatural yang bercerita tentang jin di kota tua Petra. Sekumpulan remaja harus menghentikan jin itu dari menghancurkan dunia.


Yang menjadi kontroversi, mengutip Deadline, adalah karakter yang dimainkan aktris Salma Milhis harus mencium dua pria yang berbeda dalam dua adegan yang berbeda pula. Tak hanya itu, Jinn juga disebut-sebut melontarkan bahasa-bahasa yang kasar.

Setelah Jinn dirilis pekan lalu, Kementerian Dalam Negeri diminta untuk segera menghentikannya. Namun Komisi Media di Yordania menyatakan mereka tidak punya kontrol atas serial itu, karena tayang di streaming. Mereka hanya bisa mengontrol televisi dan film.

Diberitakan AP, Netflix Timur Tengah sudah berkomentar atas masalah itu. Mereka menyebut kontroversi soal Jinn di Twitter sebagai "gelombang perundungan."

Mereka menganggap serial itu mengusung tema yang universal.


Wakil Kepala Netflix Internasional, Kelly Luegenbiehl mengatakan pada Arab News, perusahaannya akan memproduksi empat serial lokal dan belajar dari masing-masing.

"Empat serial lokal, tujuan utama kami memanjakan penonton dari negara itu," ujarnya.

Ia melanjutkan, "Kami masih baru di sini, tapi kami berkembang, dan saya pikir apa yang hebat adalah kami bisa melihat bagaimana penonton merespons konten berbahasa lokal kami dan konten internasional kami." Umpan balik penonton penting untuk keputusan mendatang.

[Gambas:Video CNN] (rsa)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Ior7SM

June 19, 2019 at 02:08PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Serial Netflix Pertama dari Arab Picu Kontroversi"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.