Tiga Identitas Mike Shinoda saat Konser

Jakarta, CNN Indonesia -- Musisi Mike Shinoda masih menjalankan rangkaian tur bertajuk Post Traumatic Tour di tahun 2019. Pada bulan September mendatang ia akan berkunjung ke kawasan Asia, salah satunya Indonesia pada 4 September di JIExpo Kemayoran.

Post Traumatic Tour digelar dalam rangka promo album solo perdana bertajuk Post Traumatic yang rilis Juni lalu. Album tersebut berisikan 16 lagu yang mayoritas ditulis Shinoda sendiri. Lagu-lagu di dalamnya lahir setelah vokalis Linkin Park, Chester Bennington, meninggal akibat bunuh diri pada Juli 2017.

Sebelumnya, musisi berusia 42 tahun ini merilis album mini bertajuk sama pada Januari 2018. Dua karya itu menjadi tempat curhat Shinoda usai Bennington meninggal. Sebagai pendiri Linkin Park, ia memiliki hubungan yang dekat dengan sang vokalis.

Album berisikan 16 lagu dan mini album berisikan tiga lagu. Sejumlah nama dihadirkan sebagai kolaborator, seperti Rob Bourdon dari Linkin Park, Chino Moreno dari Deftones dan rapper Machine Gun Kelly. Sejumlah media internasional memberikan ulasan positif album tersebut.


Shinoda menyebut tur konser ini sebagai langkah agar dirinya dapat kembali menjalani kehidupan normal usai Chester meninggal. Ia benar-benar merasa terpukul dan depresi saat rekan satu bandnya meninggal.

"Saya menantikan untuk kembali merilis musik dan tur. Hal-hal itu adalah 'normal' bagi saya, inilah kehidupan profesional saya selama bertahun-tahun. Dan saya tahu ini akan berbeda, jadi saya bersemangat untuk mencari tahu apa yang baru dari ini," katanya.

Shioda akan datang ke Indonesia bawah promotor Widelanes dan Beatnation Asia. CEO Beatnation Asia, Abe Aditya, mengaku sudah mendekati Shinoda sejak tahun lalu. Ia bersyukur akhirnya musisi asal Amerika Serikat itu bersedia datang ke Indonesia.

"Cukup panjang prosesnya, banyak promotor Indonesia yang tertarik juga. Tapi rezeki ada di kita, alhamdulillah, perjalanan satu tahun akhirnya dia konfirmasi datang bulan lalu," kata Abe saat jumpa media di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (26/6).

Linkin Park semasa hidup sang vokalis Chester Bennington. (Kevin Winter/Getty Images for Clear Channel/AFP)

Shinoda sebenarnya memiliki proyek solo lain bernama Fort Minor, di mana mereka memilih mengusung genre hip hop. Sampai saat ini, dengan nama Fort Minor, ia baru merilis satu album bertajuk The Rising Tied (2005) dengan lagu hit Where'd You Go.

International Marketing Manager Warner Music Indonesia, Aquilla Aditya, menyebut telah memiliki gambaran mengenai penampilan Shinoda di Indonesia. Ia juga memantau sosial media, banyak warga net yang sudah pernah menonton konser Shinoda dan membagikan pengalaman mereka.

"Shinoda saat tampil ada membawakan lagu Linkin Park, membawakan lagu karya solo dan bawakan lagu dia sebagai Fort Minor. Jadi ada tiga dalam satu penampilan itu," kata Aquilla.

Kemungkinan besar apa yang dibilang Aquilla itu bisa menjadi kenyataan. Dalam situs setlist.fm yang memuat daftar lagu konser, dalam beberapa panggung Shinoda membawakan lagu dari ketiga proyeknya. Keputusan itu tidak salah, karena yang menggemari Shinoda juga cenderung menyukai Linkin Park.


Lebih lanjut, Aquilla mengingatkan bahwa tur Post Traumatic Tour bukanlah perjalanan Shinoda menuju kesedihan. Walau berisikan lagu-lagu sedih, tur tersebut adalah jalan keluar dari kegelapan dan atau depresi.

"Buat orang yang menonton ini semoga kita tidak merasa sedih lagi, itu bagi yang pernah. Bagi penonton yang enggak pernah mengalami depresi, bersyukur dan semoga enggak pernah mengalami," kata Aquilla.

[Gambas:Video CNN] (adp/rea)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2YfMRWH

June 27, 2019 at 02:48PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tiga Identitas Mike Shinoda saat Konser"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.