China Minta Sanksi Korut Dikurangi Sampai Kisruh Uranium Iran

Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah peristiwa mewarnai dunia pada Senin (1/7) kemarin. Mulai dari China minta Amerika Serikat meringankan sanksi terhadap Korea Utara sampai anak bakal calon presiden AS, Joe Biden, ditodong saat membeli kokain. Semua kami rangkum dalam kilas internasional berikut ini.

1. China Desak Trump Ringankan Sanksi Korut

Presiden China, Xi Jinping, mendesak Presiden Donald Trump secara bertahap meringankan sanksi Amerika Serikat atas Korea Utara.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan bahwa Xi menyampaikan langsung desakan ini saat bertemu Trump di sela Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Osaka, Jepang, pada akhir pekan lalu.

Selama ini, China memang sekutu terdekat Korut yang kerap membela negara pimpinan Kim Jong-un tersebut dalam berbagai kesempatan.

[Gambas:Video CNN]

Hubungan keduanya sempat tegang karena China mendukung penerapan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa atas Korut karena terus menguji coba rudal dan mengembangkan senjata nuklir.

Relasi Korut dan China kembali rekat setelah Kim bertemu dengan Trump dan menyepakati perundingan denuklirisasi. Kala perundingan itu mandek, Kim pun terus mendekatkan diri ke China.

2. UE minta Iran urungkan pengayaan uranium, Israel desak sanksi

Uni Eropa bersama Prancis, Jerman dan Inggris menyatakan keprihatinannya dan mendesak Iran untuk mencabut keputusannya melakukan pengayaan uranium hingga melebih batas yang ditentukan dalam kesepakatan nuklir pada 2015 lalu.

"Kami mendesak Iran untuk membatalkan langkah ini dan untuk menahan diri dari langkah-langkah lebih lanjut yang merusak perjanjian nuklir," bunyi pernyataan bersama yang ditandatangani oleh kepala diplomatik Uni Eropa Federica Mogherini dan menteri luar negeri ketiga negara- Jean-Yves Le Drian dari Prancis, Heiko Maas dari Jerman, dan Jeremy Hunt dari Inggris, dilansir AFP, Selasa (2/7) kemarin.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak negara-negara Eropa untuk menjatuhkan sanksi atas Iran karena melakukan pengayaan uranium hingga melebih batas yang ditentukan dalam kesepakatan nuklir pada 2015 lalu.

[Gambas:Video CNN]

"Kalian sendiri berkomitmen untuk segera bertindak ketika Iran melanggar kesepakatan nuklir. Jadi saya berkata kepada kalian, lakukan. Lakukanlah," ujar Netanyahu.

Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengklaim bahwa negaranya sudah memperkaya uranium hingga melebihi batas yang ditentukan dalam perjanjian nuklir (JCPOA) pada 2015.

"Iran sudah melebihi batas 300 kilogram yang ditentukan," ujar Zarif seperti dilansir kantor berita ISNA.

Zarif mengatakan bahwa dunia seharusnya tidak terkejut karena Iran sudah mewanti-wanti soal pengayaan uranium ini sejak Mei lalu.

3. Anak bakal capres AS ditodong saat beli narkoba

Hunter Biden, putra kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, dilaporkan ditodong dengan pistol ketika hendak membeli kokain.

Kejadian ini bermula ketika Hunter mencari pengedar kokain dan menghampiri seorang tunawisma di Los Angeles pada 2016 lalu.

"Hunter mengatakan bahwa pria itu menariknya ke dekat perkemahan. Saat di lorong sempit antara tenda-tenda itu, pria itu menaruh senapan di kepalanya sebelum menyadari bahwa dia adalah pembeli (kokain)," demikian laporan The New Yorker yang dikutip AFP.

[Gambas:Video CNN]

Artikel tersebut juga menyebutkan, "Dia (Hunter) membeli lebih kokain lagi beberapa kali pada pekan itu."

Dalam wawancara dengan The New Yorker itu, Hunter mengatakan bahwa ia membutuhkan cara untuk melupakan kejadian tersebut. (ayp)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2XlB5J0

July 03, 2019 at 02:25PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "China Minta Sanksi Korut Dikurangi Sampai Kisruh Uranium Iran"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.