Kasus tersebut dipublikasikan dalam European Journal of Case Reports in Internal Medicine. Infeksi yang dialami pria tersebut disebabkan oleh bakteri Capnocytophaga canimorsus. Bakteri ini umum ditemukan di mulut anjing dan kucing. Angka penularan terhadap manusia terbilang sangat jarang.
"Dia [pria] telah disentuh dan dijilat dalam minggu-minggu sebelumnya, tapi tidak digigit atau terluka," tulis laporan, mengutip CNN.
Para dokter menduga, infeksi tersebut terjadi saat anjing menjilat bagian tubuh dengan luka terbuka.Pada masa awal infeksi, pria tersebut mengalami gejala seperti flu. Gejala kemudian berkembang menjadi sepsis atau komplikasi akibat infeksi yang menyerang seluruh tubuh.
Gejala juga disertai dengan keluarnya bercak darah, memar, dan perubahan warna kulit. Pria tersebut juga dilaporkan mengalami nekrosis atau kondisi cedera pada sel yang mengakibatkan kematian dini sel-sel dan jaringan hidup.
Pria tersebut sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Namun, kondisi kesehatannya terus memburuk karena banyaknya organ tubuh yang gagal berfungsi hingga menyebabkan kematian.
"Pemilik hewan yang terkontaminasi air liur hewan-anjing dan kucing-dan mengalami gejala flu harus segera meminta bantuan medis," tulis para dokter.Pada Mei lalu, seorang wanita di Ohio, Amerika Serikat, terpaksa mengamputasi kaki dan tangannya setelah terinfeksi bakteri yang sama.
Capnocytophaga canimorsus merupakan bakteri yang hidup di mulut hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Umumnya bakteri ini tak menyebabkan penyakit.
Namun, dalam kondisi tertentu-seperti jilatan di bagian luka terbuka-membuat bakteri bisa menimbulkan infeksi parah.
(asr/asr)
https://ift.tt/2shsKfy
November 26, 2019 at 01:55PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Infeksi Langka, Pria Jerman Tewas Setelah Dijilat Anjing"
Posting Komentar