Pertarungan Lampard-Guardiola di Laga Man City vs Chelsea

Jakarta, CNN Indonesia -- Pertandingan Manchester City melawan Chelsea dalam lanjutan pertandingan Liga Inggris di Stadion Etihad akan jadi duel antara Pep Guardiola dan Frank Lampard, Minggu (24/11) dini hari WIB.

Guardiola dan Lampard memiliki kesamaan sebagai manajer klub Inggris. Keduanya sama-sama gemar menggunakan dan mempromosikan pemain muda.

Di samping sering memainkan Oleksandr Zinchenko, Guardiola beberapa kali menggunakan tenaga gelandang 19 tahun Phil Foden. Selain itu eks pelatih Barcelona tersebut juga merekrut Rodri dari Atletico Madrid pada awal musim.

Sementara itu, Lampard lebih banyak memiliki investasi pemain muda dibanding seniornya tersebut. Fikayo Tomori, Mason Mount, Christian Pulisic, Callum Hudson-Odoi, dan Tammy Abraham adalah pemain-pemain yang sering dipercaya Lampard di musim ini.

Tidak hanya menggunakan pemain muda, kesamaan lain antara Guardiola dengan Lampard adalah gaya permainan. Lampard dan Guardiola kerap menerapkan permainan agresif. Kedua pelatih banyak membangun serangan dari lini tengah dengan mengandalkan sisi sayap. Raheem Sterling biasa jadi tumpuan Guardiola, sedangkan Lampard menggantungkan kepercayaan kepada Pulisic.

Karena itu, pertandingan Man City vs Chelsea ini akan jadi pertaruhan bagi Guardiola dan juga Lampard. Guardiola ditantang keluar dari tekanan, sedangkan Lampard dituntun melanjutkan konsistensi bersama Chelsea. Penampilan apik dalam beberapa laga belakangan bisa memutus rapor Chelsea yang kalah di Etihad di dua laga terakhir. Pada musim lalu Chelsea kalah 0-6 dari City.

Meski memiliki sejumlah kesamaan, nyatanya Guardiola dan Lampard tetap memiliki perbedaan. Jelang laga krusial nanti, Guardiola dan Lampard punya latar belakang yang berbeda. Pep tengah dalam sorotan lantaran Man City mulai mudah ditaklukkan di musim ini, sedangkan Lampard menemukan irama permainan mereka.

Dalam lima pertandingan terakhir di Liga Inggris, Man City menelan dua kekalahan dan meraih tiga kemenangan. Total di musim ini The Citizens mengalami tiga kekalahan di musim 2019/2020.
Man City menang telak 6-0 atas Chelsea di Etihad pada musim lalu.Man City menang telak 6-0 atas Chelsea di Etihad pada musim lalu. (REUTERS/Andrew Yates)
Kondisi berbeda dimiliki Chelsea. The Blues bertandang ke markas Man City usai menyapu bersih enam laga dengan kemenangan beruntun di level elite sepak bola Negeri Ratu Elizabeth.

Chelsea berevolusi dengan baik setelah kalah 0-4 dari Manchester United di laga perdana Liga Inggris. Usai partai itu, di lima pertandingan berikutnya Chelsea meraih tiga kemenangan dan sekali imbang.

Perlahan namun pasti, Cesar Azpilicueta dan kawan-kawan mulai bermain dengan nyaman dan tampil konsisten. Puncaknya, sejak akhir September Chelsea selalu meraih kemenangan dalam enam pertandingan belakangan dan kini bercokol di posisi ketiga klasemen di atas City.

Sentuhan Lampard cocok dengan skuat muda Chelsea di musim ini. Sekalipun, klub asal London itu tidak melakukan transfer di musim ini karena sanksi FIFA.

[Gambas:Video CNN]
Hukuman itu membuat Lampard berpikir keras dalam memperkuat skuatnya saat di awal musim. Pelatih 41 tahun tersebut akhirnya mempromosikan dua pemain akademi ke skuat senior, Mason Mount dan Reece James. Walaupun terkesan terpaksa menggunakan pemain muda, nyatanya perekrutan itu terbilang efektif.

Dalam 12 pertandingan Prmier League sejauh ini, Mount selalu tampil sebagai starter. Gelandang 20 tahun itu juga sudah mengoleksi empat gol dan memberikan dua assist.

Performa Chelsea di musim ini juga ditunjang dengan mengilapnya penampilan striker muda Tammy Abraham yang kembali dari masa peminjaman di Aston Villa. Total Abraham sudah mencetak 10 gol dari 12 pertandingan Liga Inggris dan menjadi salah satu pencetak gol terbanyak sementara.

Hengkangnya Eden Hazard ke Real Madrid juga bukan isu utama lagi bagi Lampard. Kombinasi pemain senior dan muda bisa disatukan dengan baik oleh mantan pemain New York City itu.
Chelsea bisa memberikan tekanan kepada Pep Guardiola.Chelsea bisa memberikan tekanan kepada Pep Guardiola. (AP Photo/Jon Super)
Pemain-pemain Chelsea kini lebih bermain taktis dengan cepat melepaskan bola dan memberikan kepada rekannya. Kesempatan yang ada di kotak penalti juga banyak diambil dengan melepaskan tembakan dibanding mengutak-atik kembali guna mendapatkan gol cantik.

Menempatkan Pulisic di sisi kiri, Abraham sebagai penyerang tunggal, dan Willian di sektor kanan membuat Chelsea memiliki lini serang ampuh. Ditambah dengan keberadaan N'Golo Kante yang kembali di posisi terbaiknya setelah lebih banyak ditempatkan Maurizio Sarri di sisi kanan.

Chelsea kini datang ke Manchester dengan kepercayaan diri yang tinggi. Sementara Man City perlu menguatkan mental mereka agar bisa bangkit usai kalah 1-3 dari rival utama di musim ini, Liverpool, di laga sebelumnya.

Man City benar-benr tengah bermasalah di musim ini. Yang utama adalah mulai rapuhnya lini belakang. Usai ditinggal Vincent Kompany di musim ini, lubang di pertahanan Man City jelas terlihat.

Pertarungan Lampard-Guardiola di Laga Man City vs Chelsea
Persoalan Man City kian bertambah dengan makin menuanya gelandang David Silva. Silva yang kini berusia 33 tahun tidak lagi jadi motor utama permainan seperti beberapa musim belakangan.

Tokoh utama di sektor ini sebenarnya sudah diambil alih Bernardo Silva, tetapi gelandang asal Portugal itu belum bisa tampil konsisten. Cedera panjang yang dialami Leroy Sane juga membuat alternatif serangan Guardiola sedikit. Imbasnya, pelatih asal Spanyol itu seringkali mengandalkan Sterling.

Manchester Biru juga punya pekerjaan rumah yang besar saat menghadapi Chelsea. Man City wajib menang di pertandingan ini jika masih ingin memiliki kesempatan juara Liga Inggris.

Pertarungan Lampard-Guardiola di Laga Man City vs ChelseaChelsea sedang dalam performa bagus di Liga Inggris. (AP Photo/Frank Augstein)
Kemenangan akan sedikit meredakan tekanan yang mereka miliki dalam mengejar selisih sembilan angka dengan Liverpool yang kini berada di puncak klasemen sementara. Saat ini Man City berada di posisi keempat klasemen tertinggal 9 poin dari Liverpool.

Kompetisi masih panjang, peluang Man City mempertahankan gelar juara Liga Inggris juga masih terbuka lebar. Tetapi, jika ingin menambah peluang tersebut, setidaknya Man City perlu berharap Liverpool sering tersandung di pekan-pekan berikutnya.

Tantangan Man City meraih kemenangan atas Chelsea kian berat lantaran cederanya beberapa pemain utama. Selain Sane, Aymeric Laporte dan Zinchenko juga akan absen karena cedera. Kiper utama Ederson Moraes masih diragukan setelah cedera di Liga Champions lawan Atalanta, sedangkan Bernardo Silva harus menjalani sanksi dari FA.

Tanpa sejumlah pemain-pemain di atas, Man City perlu waspada dengan Chelsea. City sudah membuktikan mereka tidak berdaya melawan Liverpool dengan absennya sejumlah pilar.

Dengan begitu, pertandingan melawan Chelsea tidak saja bisa jadi penentu bagi Man City untuk menjaga peluang juara Liga Inggris musim ini. Menang berarti masih ada kesempatan bersaing dengan Liverpool, sedangkan jika kalah maka Man City harus bersiap kehilangan trofi Liga Inggris. (ptr)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2QJkS0r

November 22, 2019 at 02:47PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pertarungan Lampard-Guardiola di Laga Man City vs Chelsea"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.