Rupiah tak menguat sendirian. Bersama mata uang garuda, peso Filipina juga menguat 0,20 persen, won Korea Selatan 0,05 persen, dolar Singapura 0,03 persen dan dolar Hong Kong 0,02 persen.
Meskipun demikian, penguatan tak diikuti mata uang kawasan Asia yang lain. Di tengah penguatan rupiah, yen Jepang justru melemah 0,15 persen, baht Thailand 0,01 persen dan rupee India 0,11 persen.
Direktur PT.Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan rupiah mendapatkan sentimen positif dari pelemahan indeks dolar. Selain itu, rupiah juga mendapatkan topangan dari optimisme pasar atas perkembangan damai dagang antara AS dengan China. Optimisme muncul setelah China berkomitmen membeli lebih banyak produk AS dan mengurangi hambatan impor produk AS.
"Pasar optimis hubungan AS- China kembali harmonis," katanya, Kamis (26/12).
Ibrahim meramalkan penguatan rupiah berlanjut pada Kamis (26/12) ini. Penguatan masih akan didukung oleh optimisme pasar atas perundingan damai dagang antara AS dengan China.
Ia memperkirakan sentimen tersebut akan membawa rupiah menguat ke kisaran Rp13.935- Rp13.990 per dolar AS.
(agt)
https://ift.tt/367FVPn
December 26, 2019 at 03:35PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Menguat ke Rp13.972 per Dolar AS Usai Natal"
Posting Komentar