Wajah Muram Mal di Tengah HUT DKI, Tanpa Jakarta Great Sale

Jakarta, CNN Indonesia --

Juni dari tahun ke tahun, mal-mal DKI biasanya semarak dengan pesta diskon bertajuk Jakarta Great Sale. Tetapi tidak demikian halnya tahun ini. Maklum, mal baru menginjak pekan kedua setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi virus corona yang memaksa operasionalnya tutup nyaris 3 bulan.

Tidak ada lagi pemandangan sekelompok muda-mudi bercerita penuh gelak tawa di sudut kedai kopi modern. Atau, dua sejoli bergandeng tangan menuju lantai teratas bioskop. Atau, ibu-ibu yang asik melihat-lihat barang incaran atau berburu diskon sembari menenteng tas belanjaan.

Bahkan, antrean calon penumpang taksi yang biasanya mengular diganti dengan antrean armada taksi kosong yang menanti penumpang. Endra, salah satu sopir yang ditemui CNNIndonesia.com, Senin (22/6), mengeluhkan sepinya penumpang dari Pondok Indah Mal, pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.


Wajahnya masam lantaran sudah beberapa jam menunggu di area penjemputan penumpang di lobi utama mal. Apalagi, ia mengaku bersiap sejak pagi buta demi membuka palang rezekinya hari ini.

Meski dongkol, Endra tetap berpikir positif. Batinnya, lebih baik menunggu antrean belasan taksi ketimbang berkeliling kota tanpa penumpang. Buang-buang bensin saja, pikirnya.

"Ini sepi banget, kirain mah rame orang-orang pada nge-mal," ujarnya sembari memalingkan wajah. Ia pun mengusap cermin spionnya berkali-kali berusaha melampiaskan kegusaran hatinya. 


Wajar, ekspektasi Endra tinggi hari ini. Soalnya, hari ini adalah hari jadi Kota DKI Jakarta. Perkiraan Endra bahwa mal akan menjadi destinasi utama masyarakat tanah betawi merayakan HUT ibu kota meleset. 

[Gambas:Video CNN]

Kenyataannya, seminggu setelah pusat perbelanjaan kembali diizinkan beroperasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, mal belum berhasil menggoda masyarakat Jakarta. Berbagai mal di Jakarta masih tampak sepi pengunjung.


Mereka yang datang pun tak lagi berleha-leha sekadar cuci mata. Indra (25), misalnya, yang datang ke mal Gandaria City, Jakarta Selatan, dengan tujuan mencari akuarium ikan di salah satu toko ritel perabotan di mal tersebut.


Ia mengaku ingin melihat langsung barang yang sebenarnya juga dipasarkan di berbagai lapak daring itu. "Engga mau asal beli, kan mahal jutaan. Kalo enggak sesuai ribet, balikinnya juga kan susah," terang dia datar dari balik masker kain hitam yang dikenakannya.

Indra ogah berlama-lama di mal meski kunjungannya ini merupakan perdana ke mal dalam beberapa bulan terakhir. Setelah kebutuhannya terpenuhi, Indra akan cepat-cepat pulang, tak mau malah pulang membawa 'oleh-oleh' virus corona kepada istri dan putrinya yang baru berusia 2 tahun di rumah. 


"Suasananya juga uda beda sih, pada jauh-jauhan, pakai masker, ga asik lagi ke mal juga," tutupnya sebelum melenggang ke kasir.


Di sudut lain mal Gandaria City, Amanda duduk melamun. Wanita berusia 20-an tahun itu tampak bosan menjaga toko pakaian yang kosong melompong itu. Saat ditanya kapan diskon yang dipasarkan tempatnya bekerja akan berakhir, Amanda tersenyum lebar di balik faceshield yang dikenakannya.

Pun tempatnya bekerja memberi diskon fantastis hingga 70 persen, namun Amanda menyebut diskon tersebut bukanlah bagian dari Festival Jakarta Great Sale (FJGS). Tahun ini, ia tak mendapat arahan dari manajernya akan tawaran surga belanja yang biasanya berlangsung selama sebulan pada tahun-tahun sebelumnya.


"Ini memang diskon dan campaign (kampanye) toko saja, bukan Jakarta Great Sale," katanya diikuti senyum.

Karyawan toko lainnya, Dian (28), yang menjaga gerai vitamin sekaligus makanan bayi di sudut mal Plaza Indonesia bilang belum menjual lebih dari 10 item sejak pagi hingga menjelang maghrib. 


Ia tak mau banyak cerita soal penjualan tempatnya bekerja, namun sempat bilang bahwa pendapatan gerai turun lumayan dalam. "Iya sama aja kayak biasanya, weekend kemarin agak rame sih tapi kalo hari biasa ya sepi kayak sekarang," jelasnya dari balik meja kasir.


Pengakuan Dian dan Amanda mengamini pernyataan Corporate Communications Grand Indonesia Annisa Hazarini yang mengatakan pihaknya mencatat lalu lintas relatif mengecewakan pada pekan pertama pasca pembukaan kembali mal ibu kota.

"Jumlah pengunjung kami di minggu pertama buka kemarin sekitar 35 persen dari jumlah tahun lalu. Rata-rata tahun lalu, 65 ribu sampai 70 ribu per minggu di weekday kalau weekend sekitar 85-90 ribu orang," katanya lewat pesan singkat.

Penjaga toko membersihkan etalase di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (24/3/2020). Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Ellen Hidayat mengatakan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19 di ruang publik, pusat perbelanjaan Plaza Indonesia akan tutup sementara mulai 25 Maret hingga 3 April 2020, namun tidak berlaku untuk toko yang menjual kebutuhan pokok dengan jam operasional mulai pukul 11 siang- 5 sore. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama.Penjaga toko membersihkan etalase di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (24/3/2020). Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Ellen Hidayat mengatakan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19 di ruang publik, pusat perbelanjaan Plaza Indonesia akan tutup sementara mulai 25 Maret hingga 3 April 2020, namun tidak berlaku untuk toko yang menjual kebutuhan pokok dengan jam operasional mulai pukul 11 siang- 5 sore. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama).

Annisa juga mengatakan bahwa tak terjadi lonjakan kunjungan pada perayaan HUT DKI yang ke-493 hari ini. GI, lanjutnya, belum membuka seluruh gerai sesuai dengan arahan pemerintah. Bioskop, tempat bermain anak, dan gym masih belum diperbolehkan beroperasi hingga arahan selanjutnya dari pemprov DKI.


Di kesempatan terpisah, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta Ellen Hidayat menyatakan pihaknya meniadakan FJGS pada perayaan ulang tahun DKI tahun ini. Keputusan itu sesuai dengan arahan pemerintah dan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona.


"Tahun ini tidak diadakan FJGS karena secara protokol kesehatan tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan offline," tandasnya.

(bir)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Yn1RUZ

June 23, 2020 at 09:13AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Wajah Muram Mal di Tengah HUT DKI, Tanpa Jakarta Great Sale"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.