Alasan Gugus Covid Jabar Tak Masukkan Data Kematian PDP-ODP

Bandung, CNN Indonesia --

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Berli Hamdani mengungkap alasan data kasus kematian pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (PDP) virus corona tidak diinformasikan ke dalam situs pantau Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar atau Pikobar.

Berli mengatakan, permasalahan yang terjadi bukan karena tidak ditampilkannya data tersebut di situs pantau atau aplikasi Pikobar.

"Jadi sebetulnya permasalahannya bukan pada menampilkannya tetapi yang kita tampilkan di Pikobar adalah yang terkait langsung dengan Covid-19," ucap Berli di Bandung, Rabu (8/7).


Gugus Tugas Jabar, lanjut Berli, telah melakukan pemilahan atas PDP dan ODP yang terkonfirmasi negatif atau positif corona. Sehingga, data kematian yang ditunjukkan di Pikobar, hanya yang benar-benar konfirm terpapar Covid-19 berdasarkan pemeriksaan.

Berli mengklaim, PDP dan ODP yang hasil pemeriksaan lewat tes swab PCR dinyatakan positif, termasuk setelah meninggal, akan dimasukkan ke dalam kategori kasus positif.

"Dia akan otomatis dimasukkan konfirmasi positif meninggal, sehingga tidak dicantumkan PDP atau ODP meninggal. Itulah bedanya Jawa Barat dengan provinsi lain," bebernya.

Sementara bagi yang meninggal karena penyakit lain atau penyerta, lalu begitu diperiksa negatif atau kemudian setelah meninggal baru diperiksa hasil swabnya negatif, maka tidak lagi digolongkan sebagai PDP atau ODP.

"Karena otomatis dengan menetapkan dari status kematian tersebut sudah membuat yang bersangkutan tidak lagi dilaporkan sebagai konfirmasi PDP, ODP bahkan OTG, karena tidak tidak ada hubungannya dengan Covid-19," ujar Berli.

Meski demikian, dia menambahkan, terhadap pemulasaran jenazah yang meninggal dengan status negatif tersebut tetap dilakukan sesuai protokol kesehatan.

"Pemulasaraan jenazahnya tetap dilakukan sesuai (protokol) Covid-19," tegas Berli.

Berli menuturkan lebih jauh, hingga saat ini Gugus Tugas Jabar tetap intensif melakukan tes Covid-19 baik dengan tes rapid maupun swab. Dengan cara itu, Pemerintah Provinsi Jabar dapat mengetahui peta penyebaran virus corona.

"Kami sangat aktif melakukan pemeriksaan di berbagai daerah. Terakhir kita menyampaikan tambahan swab rata-rata satu kabupaten di atas 1.000," ujarnya.

Sebelumnya, data kematian PDP dan ODP ini mendapat sorotan warga, terutama di media sosial, karena tidak tercantum di situs Pikobar. Sebab ditemukan perbedaan data antara jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 dan data kematian sementara yang muncul di Pikobar.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil berjanji akan membuka data kematian PDP dan ODP virus corona di situs Pikobar. Selama ini Pemprov Jabar hanya menampilkan jumlah kasus kematian pasien positif di situs tersebut.

"Jadi per hari ini kita putuskan kita akan update kematian PDP-ODP berdasarkan laporan manual saja. Nah laporan manual ada gap, tapi akan kita laporkan kurang lebih 1.000 orang sekian," kata pria yang akrab disapa Emil itu di Mapolda Jabar, Selasa (7/7) lalu.

Emil mengungkapkan alasan data kematian tersebut belum dipublikasikan. Menurutnya, semua data yang masuk ke aplikasi Pikobar merupakan data yang dikirim ke pemerintah pusat melalui rumah sakit secara online.

Pemprov Jabar pun, kata dia, saat ini sudah melayangkan surat untuk mengetahui data lebih rinci terkait hal tersebut. Namun, hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pemerintah pusat.

"Sebenarnya data itu ada di rumah sakit yang upload langsung ke pusat melalui aplikasi yang namanya SIRS online. Gugus tugas sudah mengirim surat supaya bisa mengakses. Tapi per hari ini belum ada jawaban," ucapnya.

Meski PDP-ODP akan disampaikan di Pikobar, Emil meminta masyarakat untuk tidak menstigma bahwa mereka sudah pasti terpapar positif Covid-19.

"Jadi ini edukasi kepada publik, tidak serta merta orang itu positif. Kategori PDP kemudian meninggal tapi sebenarnya tidak positif terjangkit. Terlalu dzalim kalau menyimpulkan seperti itu," ujarnya.

(hyg/osc)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3gExyiT

July 09, 2020 at 07:13AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Alasan Gugus Covid Jabar Tak Masukkan Data Kematian PDP-ODP"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.