Produksi Mobil Baru di RI Naik 65 persen, Tertinggi di ASEAN

Jakarta, CNN Indonesia --

Perbaikan industri otomotif di Indonesia bukan cuma terjadi pada penjualan, tetapi juga produksi mobil baru yang mengalami pertumbuhan pesat pada tahun ini, jauh lebih tinggi dibanding negara lain di kawasan ASEAN.

ASEAN Automotive Federation mencatat Indonesia menjual 543 ribu mobil pada Januari - Agustus di dalam negeri, sedangkan jumlah produksinya 792 ribu unit.

Jika dibanding periode sama pada tahun lalu, penjualan mobil di Indonesia melambung 68 persen. Sementara angka produksi melonjak hingga 65,8 persen.


Negara otomotif besar lain di ASEAN, Thailand, mencetak penjualan 467 ribu unit, ini cuma naik 2,4 persen dibanding periode sama tahun lalu. Produksi di Thailand selama delapan bulan lebih tinggi dari Indonesia, yakni 1,07 juta unit, namun itu hanya naik 39,4 persen.

Negara lain yang juga mengalami peningkatan adalah Filipina 37,8 persen (170 ribu unit), Singapura 26,2 persen (42 ribu unit), dan Vietnam 15,5 persen (175 ribu unit). Sementara yang belum bisa bangkit adalah Malaysia -4,4 persen dan Myanmar -52,6 persen.

Total penjualan mobil di ASEAN periode Januari-Agustus sebanyak 1,67 juta unit, ini naik 20,9 persen dari tahun sebelumnya. Data produksi juga mengalami kenaikan 34,4 persen menjadi 2,19 juta unit.

Penjualan dan produksi mobil di Indonesia bisa meningkat lantaran iklim otomotif sedang bagus berkat dukungan pemerintah. Salah satu upaya pemerintah buat memperbaiki industri otomotif yang terpukul karena pandemi Covid-19 yaitu memberikan insentif diskon PPnBM hingga 100 persen pada 29 mobil baru.

Diskon PPnBM membuat harga mobil baru menjadi murah yang memicu pembelian dari masyarakat. Saat permintaan meningkat, produsen yang tadinya jalan di tempat karena pandemi mulai bergairah memproduksi lebih banyak mobil baru.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/3izlJOz

October 06, 2021 at 02:58AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Produksi Mobil Baru di RI Naik 65 persen, Tertinggi di ASEAN"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.