Bali United atau PT Bali Bintang Perkasa Tbk mengikuti jejak klub ternama asal China, Guangzhou Evergrande, yang merupakan klub pertama Asia yang menjual saham ke publik (go public). Bali United melepas 33,33 persen saham dan meraup dana sebesar Rp350 miliar.
Reaksi yang ditunjukkan publik pun cukup positif dengan kedatangan Bali United dengan kode saham BOLA tersebut. Saham tim asal Pulau Dewata itu sempat melambung 69,14 persen ke level Rp296 per saham pada pembukaan perdagangan perdana.
Padahal, saat masa penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), harga saham yang ditetapkan di level Rp 175 per saham. Sepanjang minggu ini, saham Bali United terus merangkak naik.
Saham klub milik Pieter Tanuri dan Yabes Tanuri terus merangkak naik sepanjang minggu ini. Pada penutupan perdagangan pekan ini, Jumat (20/6), saham BOLA naik 2,66 persen ke level Rp386 per saham.
Euforia tersebut pun membanggakan meski potensi risiko tetap harus diwaspadai Bali United karena prestasi sebuah klub akan ikut berpengaruh dalam pergerakan saham mereka.
Ilustrasi pialang saham di Bursa Efek Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
Pada pertengahan tahun 1990-an bahkan sampai 27 tim melantai di bursa saham karena pendapatan hak siar yang melonjak.
Hal itu membuat klub-klub yang turun ke bursa saham tidak bisa membagikan keuntungan sehingga harga pasar mereka pun anjlok. Akibatnya di awal era 2000-an banyak klub Inggris yang menarik diri dari bursa saham karena ketidakpuasan dari pemegang saham karena prestasi klub dan biaya memahami aturan perusahaan publik yang mencapai £100 ribu per tahun.
Kendati demikian, cukup banyak klub sepak bola yang hingga saat ini tercatat melantai di bursa saham. Di antaranya Manchester United, Arsenal, Juventus, Ajax Amsterdam, hingga klub Denmark FC Kobenhavn.
Keberadaan anak usaha ini punya pengaruh signifikan untuk mengurangi ketergantungan terhadap hasil pertandingan dan membantu untuk menjaga stabilitas harga saham. Sejak tahun lalu, Bali United mendirikan PT Kreasi Karya Bangsa (Perdagangan Umum dan Jasa), PT Bukit Radio Swara Indah (Siaran Radio), PT Bali Boga Sejahtera (Jasa Boga, Restoran, dan Kafe), dan PT IOG Indonesia Sejahtera (Aktivitas olahraga dan rekreasi lainnya).
Bahkan PT Kreasi Karya Bangsa turut membantu empat klub Liga 1: PSS Sleman, Arema FC, PSIS Semarang, Semen Padang, dan satu klub Liga 2 yaitu PSMS Medan dalam mencari sponsor. (jal/bac)http://bit.ly/2J1FoUx
June 24, 2019 at 02:12PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bali United dan Klub Luar Negeri IPO"
Posting Komentar