Arsenal Dari Invincible Jadi Invisible

Jakarta, CNN Indonesia -- Pernah mencetak rekor sebagai tim yang tidak terkalahkan (invincible), Arsenal kini seperti tak terlihat (invisible) dalam persaingan gelar juara Liga Primer Inggris.

Persaingan di papan atas untuk memperebutkan gelar juara yang berakhir manis adalah nostalgia bagi fan Arsenal.

Selama berkompetisi di Liga Inggris, klub asal London itu telah meraih 13 gelar. Setelah mengangkat piala pada 2004, Arsenal tidak pernah lagi berada di puncak klasemen.

Tanpa memandang remeh keberhasilan Arsenal dalam 12 musim sebelumnya ketika menjadi juara, kesuksesan pada musim 2003/2004 memang prestisius lantaran diraih tanpa noda kekalahan.

Dari 38 laga, The Gunners meraih 26 kemenangan dan 12 kali imbang. Arsenal pun menyudahi musim dengan nilai 90, berjarak 11 poin dari Chelsea yang berada di peringkat kedua.

Arsenal Dari <i>Invincible</i> Jadi <i>Invicible</i>Arsenal menjadi juara tanpa terkalahkan pada musim 2003/2004. (AFP PHOTO / ODD ANDERSEN)
Jens Lehmann, Sol Campbell, Patrick Vieira, Freddie Ljungberg, Robert Pires, Dennis Bergkamp, dan Thierry Henry adalah beberapa nama yang menempati posisi inti skuat The Invincible yang berada di bawah arahan Arsene Wenger.

Hasil tak pernah kalah dalam 38 laga pada musim 2003/2004 juga menyambung dengan dua laga akhir pada musim 2002/2003 serta sembilan pertandingan pada musim 2004/2005. Total Arsenal tidak pernah kehilangan poin dalam 49 pertandingan.

Capaian yang diraih Arsenal tampak sulit diulang lagi di Liga Primer Inggris. Sementara dari sudut pandang lain, Arsenal juga terlihat sulit bisa mengulang hasil seperti pada 15 tahun silam.

Arsenal Dari <i>Invincible</i> Jadi <i>Invicible</i>
Tidak hanya untuk tampil tanpa kalah, Arsenal juga kesusahan untuk bersaing di papan atas berebut gelar juara. Arsenal menjadi runner-up dua kali dalam 15 musim terakhir.

Bahkan tiga musim terakhir, Arsenal gagal masuk zona empat besar. Mesut Ozil dan kawan-kawan tak lagi akrab dengan Liga Champions, malahan dekat dan erat dengan Liga Europa.

Terlempar dari zona empat besar, Arsenal mencoba melupakan formula dari sang profesor Wenger. Sejak musim lalu, Unai Emery dipercaya menjadi juru latih tim yang dahulu berkandang di Stadion Highbury.

[Gambas:Video CNN]
Tidak begitu mengilap pada musim pertama, Emery akan memasuki musim kedua bersama Arsenal pada musim ini. Tiga laga awal sudah dilalui tanpa ada kesan mendalam.

Kemenangan tipis pada dua laga awal atas tim semenjana, Newcastle United dan Burnley, tidak berlanjut ketika Arsenal menghadapi Liverpool yang digadang-gadang menjadi salah satu klub calon juara.

Arsenal Dari <i>Invincible</i> Jadi <i>Invicible</i>Arsenal mengalami kekalahan dari Arsenal pada pekan ketiga Liga Inggris 2019/2020. (AP Photo/Rui Vieira)
Ujian kelayakan Arsenal sebagai penghuni papan atas musim ini kembali akan berlangsung pada pekan keempat ketika menjamu Tottenham Hotspur di Stadion Emirates.

Selain Tottenham sebagai salah satu anggota 'big six', rivalitas kedua kesebelasan pun turut menambah bumbu pertemuan derbi London Utara. Terlebih Arsenal sudah puasa merayakan St. Totteringham's day.


Ketika Arsenal masih begitu unggul atas Tottenham, Gooners dan Gooneretes melakukan selebrasi St. Totteringham's day ketika tim pujaan mereka dipastikan bakal unggul atas Tottenham di klasemen. Perayaan yang sudah terhenti dalam tiga musim terakhir.

Setelah tak terlihat dalam radar perebutan gelar juara, Arsenal tentu ingin kembali visibel sebagai calon juara sebelum meraih impian mengulang catatan tak terkalahkan. Permulaan musim ini, pertandingan melawan Spurs bisa menjadi awal pembuktian Arsenal. (nva/ptr)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/343M5iB

August 29, 2019 at 03:07PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Arsenal Dari Invincible Jadi Invisible"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.