Istri Gonzales, Eva Siregar menceritakan hal tersebut kepada CNNIndonesia.com. Eva melanjutkan, proses naturalisasi yang dijalani suaminya itu sangat sulit. Ia pun harus turun tangan untuk membantu supaya proses itu berjalan lebih cepat.
"Proses naturalisasinya super duper susah, tidak seperti sekarang. Saya sendiri yang turun tangan dibantu pengacara dari Persib Bandung untuk minta tanda tangan dari Presiden, waktu itu SBY [Susilo Bambang Yudhoyono] yang waktu itu juga sangat ingin Gonzales bisa jadi WNI," kata Eva dalam sambungan telepon belum lama ini.
Gonzales resmi menjadi WNI tepatnya pada 3 November 2010 ketika ia masih berseragam Persib Bandung. Ia juga menjadi pemain naturalisasi kedua yang dipanggil ke Timnas Indonesia setelah Arnold van der Vin yang dinaturalisasi dan bela Merah Putih pada 1952.
Eva Siregar bersama sang anak. (Foto: CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
|
"Pak Iman Arif dan pengacara dari Persib, Ibu Dewi ini yang saya ingat berperan sangat banyak berperan membantu proses naturalisasi Gonzales waktu itu.
Eva mengatakan sejak pukul 04.00 pagi, ia sudah dijemput perwakilan dari PSSI kala itu Marco ke rumahnya untuk mengurus segala prosesnya. Mulai datang ke satu kantor menuju kantor lain untuk memastikan proses kepindahan warga negara yang dia jalani Gonzales berjalan dengan lancar.
Niat dan keinginan kuat untuk menjadi WNI pun membuat Gonzales berusaha untuk mematuhi semua persyaratan yang harus dipenuhinya. Termasuk persyaratan minimal lima tahun berturut-turut tidak pulang ke Uruguay, negara asalnya demi mendapatkan label WNI.
Satu-satunya pertemuan terakhir Gonzales yang pernah memperkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2010 itu adalah ketika ia mengundang keluarganya datang ke Indonesia. Kala itu kondisi ayah Gonzales disebut Eva sudah menggunakan kursi roda.
"Bapaknya meninggal setelah Gonzales jadi WNI. Tapi selama bapaknya sakit, dia tidak bisa pulang untuk bertemu. Pasti dia sangat sedih, dia duduk diam lalu matanya berkaca-kaca."
"Dia tidak pernah nangis kalau bukan soal urusan orang tua dan anaknya. Dia hanya menangis hanya untuk sesuatu yang penting dalam hidup dia. Bayangkan, untuk bisa jadi Indonesia kami banyak perjuangannya," jelasnya.
[Gambas:Instagram]
Eva pun membandingkan proses naturalisasi yang dilalui suaminya dengan pemain asing lain yang saat ini tengah menjalani proses yang sama. Menurutnya, saat ini proses yang harus dilewati pemain untuk naturalisasi lebih mudah dan gampang dibanding proses yang dialami Gonzales.
"Sekarang pemain asing mau pulang kampung ke negaranya saat proses naturalisasi sepertinya gampang banget ya. Makanya saya geleng kepala, kenapa prosesnya sepertinya jadi lebih mudah. Dulu suami saya tidak boleh, sulit sekali. Tapi karena dia niat mau jadi WNI jadi semua dijalani, Alhamdulillah semua syarat untuk naturalisasi terpenuhi jadi tidak ada penolakan," ujar Eva.
Selama lima tahun berseragam Timnas Indonesia, Gonzales sudah tampil di 28 pertandingan dengan persembahan 13 golnya. Debutnya bersama Timnas Indonesia tercipta di 1 Desember 2010 kala Skuat Garuda menang 5-1 atas Malaysia di Piala AFF dan Gonzales mencetak gol perdananya di menit 33.
Eva menambahkan perjuangannya untuk menjadi WNI tidak semulus karier sepak bolanya. Bahkan Gonzales disebut-sebut sebagai pemain naturalisasi tersukses di Timnas Indonesia.
Belum Mau Pensiun dari Timnas Indonesia
Selama 16 tahun berkarier di sepak bola Indonesia, nama Gonzales tercatat sudah empat kali menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Indonesia. Tota 249 gol sudah dicetak pemain asal Uruguay tersebut.
Sebagai pemain naturalisasi yang membela Timnas Indonesia, cukup besar kontribusi yang telah diberikan Gonzales. Sejak pertama kali berseragam Timnas Indonesia pada 2010 sudah 9 gol ia cetak di 25 kali penampilannya, meski sejak 2015 namanya tak lagi masuk daftar pemain yang dipanggil untuk memperkuat Skuat Garuda.
Eva Gonzales, istri sekaligus manajer mengaku pernah meminta kepada suaminya untuk pensiun dan hidup tenang berkumpul bersama keluarga serta mengunjungi sanak saudaranya yang banyak berada di luar negeri. Namun, hal itu langsung ditolak Gonzales karena menganggap usia bukan batasan bagi seorang pemain untuk berprestasi.
Gonzales (kanan) saat tampil membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2014. (Foto: HOANG DINH NAM / AFP)
|
Gonzales juga disebut Eva punya rencana jangka panjang untuk bisa berkontribusi sebagai pelatih sepak bola di Indonesia. Terlebih saat ini ia sudah memegang lisensi kepelatihan C AFC yang diambilnya ketika ia masih bersama Arema FC.
Namun, linsesi C AFC saja belum cukup untuk bisa menjadikan Gonzales sebagai pelatih. Ia harus meningkatkan level lisensinya terlebih dahulu.
"Keinginan untuk jadi pelatih ada, tapi tidak dalam waktu dekat. Dia mau dapat lisensi yang lebih tinggi. Tapi kan di kontrak dijelaskan selama itu tidak mengganggu jadwal latihan tidak masalah. Kontraknya dengan PSIM ini kan masih sampai akhir musim, ke depannya lihat nanti saja," ungkap Eva. (TTF/bac)
https://ift.tt/2Lbx1Ir
September 01, 2019 at 02:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jalan Berliku Gonzales ke Timnas Indonesia"
Posting Komentar