
"Penyakit ginjal meningkat dari waktu ke waktu di dunia. Angka kematian meningkat, biaya yang dikeluarkan juga besar. Oleh karena itu, tema yang diangkat tahun ini lebih kepada pencegahan dan deteksi dini," kata Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia, Aida Lydia dalam konferensi pers peringatan Hari Ginjal Sedunia di Jakarta, Rabu (11/3).
Data global pada tahun 2019 menunjukkan, satu dari tiga orang di dunia memiliki risiko mengalami penyakit ginjal kronis. Saat ini, diperkirakan 10 persen penduduk dunia mengidap penyakit ginjal kronis. Di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi penyakit ginjal kronis mencapai 3,8 persen, meningkat dibandingkan pada 2013 sebanyak 2 persen.
Ironinya, sembilan dari sepuluh pengidap tak sadar akan penyakit ginjal yang dideritanya. Pasalnya, gangguan pada ginjal sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.
Gejala penyakit ginjal umumnya baru muncul saat kondisi mulai parah. Oleh karena itu, pencegahan dan deteksi dini penting untuk mengurangi angka keparahan penyakit ginjal kronis.
"Ini masalah besar, makanya perlu pencegahan dan deteksi dini," tutur Aida.
Pencegahan dapat dilakukan dengan mengenali faktor risiko penyakit ginjal yakni pertambahan usia, riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, dan kelahiran prematur. Selain itu, diabetes tipe 2, hipertensi, konsumsi obat bersifat toksik, dan penggunaan NAPZA juga menjadi faktor risiko penyakit ginjal. Orang yang berisiko mesti melakukan perubahan dengan melakukan gaya hidup sehat.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Cut Putri Arianie mengatakan, pencegahan penyakit ginjal dapat dilakukan dengan cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stres.
Sementara itu, deteksi dini penyakit ginjal dapat dilakukan dengan rutin mengecek tekanan darah, kadar gula darah, dan pemeriksaan urine. Bagi orang sehat, deteksi dini disarankan dilakukan setiap tahun. Sedangkan bagi orang yang memiliki faktor risiko, deteksi dini sebaiknya dilakukan setiap bulan.Hari Ginjal Sedunia merupakan peringatan yang diinisiasi oleh dua organisasi dunia yakni International Society of Nephrology dan International Federation of Kidney Foundation sejak 2006 lalu. Peringatan Hari Ginjal Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global akan pentingnya kesehatan ginjal.
(ptj/asr)
https://ift.tt/39IU9YL
March 12, 2020 at 08:15AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jangan Malas Deteksi Dini, Ginjal Sehat untuk Semua"
Posting Komentar