Orang yang Terancam Kesehatannya Karena Ulah Penimbun Masker

Jakarta, CNN Indonesia -- Fenomena wabah virus corona atau SARS CoV-2 menimbulkan kepanikan di pelbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Virus Covid-19 hingga Kamis (5/3) telah mencatatkan 95.748 kasus positif. Sebanyak 3.286 orang di antaranya meninggal dan 53.423 orang dinyatakan sembuh.

Data tersebut dinamis, pun dengan pertambahan negara yang mengonfirmasi kasus positif virus corona.

Sebagian orang lantas ramai-ramai menimbun masker hingga stok di beberapa daerah pun habis. Polisi telah melakukan penindakan hukum atas ulah penimbun. Pejabat juga menyerukan peringatan dan kecaman.


Menimbun masker, mengakibatkan banyak pihak mengalami kerugian.
Orang-orang yang benar-benar membutuhkan masker akhirnya tak bisa mendapatkan salah satu bentuk perlindungan itu. Orang yang memerlukan masker itu di antaranya penderita infeksi saluran pernapasan, orang dengan imunitas rendah seperti penderita kanker dan HIV/AIDS, tenaga medis, dan orang yang merawat orang sakit.

"Pasien kanker atau pasien dengan imunitas menurun diharapkan untuk memakai masker karena rentan terjangkit penyakit lain," kata dokter spesialis paru Erlina Burhan dalam konferensi pers Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta, Kamis (5/3).

Sel-sel ganas pada orang yang menderita kanker membuat daya tahan tubuh menurun. Data menunjukkan lebih dari 50 persen pasien kanker meninggal karena virus dan infeksi, terutama pneumonia. Erlina menyebut masker dapat digunakan pasien kanker untuk mencegah infeksi.

Selain pasien kanker, dokter spesialis penyakit dalam Zubairi Djoerban mengatakan orang dengan HIV/AIDS juga memiliki imunitas rendah terutama jika belum mengonsumsi obat ARV.

Dokter Ingatkan Ulah Menimbun Masker Rugikan Banyak PihakFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian

"Orang dengan HIV/AIDS kekebalan tubuhnya rendah, baru setelah mengonsumsi ARV kekebalan bakal pulih kembali," kata Zubairi.

Selain orang yang sakit, tenaga medis juga membutuhkan pasokan masker dalam jumlah besar untuk merawat orang yang sakit. Data terbaru dari WHO menunjukkan setiap bulan tenaga medis di seluruh dunia membutuhkan 89 juta masker bedah.

WHO menyatakan menimbun masker berdampak pada tenaga medis yang membutuhkan masker. Petugas kesehatan bergantung pada alat pelindung diri untuk melindungi diri mereka dan pasien agar tidak terinfeksi dan menulari orang lain.

"Tanpa pasokan yang aman, risiko bagi petugas kesehatan di seluruh dunia adalah nyata. Industri dan pemerintah harus bertindak cepat untuk meningkatkan pasokan, mempermudah pembatasan ekspor, dan memberlakukan langkah untuk menghentikan spekulasi dan penimbunan. Kami tidak bisa menghentikan penyebaran COVID-19 tanpa melindungi petugas kesehatan terlebih dahulu," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam pernyataan resmi WHO.

[Gambas:Video CNN]

(ptj/NMA)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2TIePJy

March 06, 2020 at 09:07AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Orang yang Terancam Kesehatannya Karena Ulah Penimbun Masker"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.