Sampai hari ini, Rabu (4/3), tercatat ada 207 orang yang terinfeksi akibat virus corona di Prancis. Sebanyak tiga di antaranya meninggal.
"Kami akan mendata seluruh persediaan dan produksi masker. Kami akan memberikannya kepada para tenaga profesional dan penduduk Prancis yang terdampak virus corona," kata Macron, seperti dilansir CNN.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan jika pasokan dan ketersediaan masker dan pakaian pelindung terganggu atau terjadi kenaikan harga, maka akan menyulitkan upaya untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.
"Kelangkaan sarung tangan, masker, kacamata, alat bantu pernapasan, hingga pakaian pelindung akan membahayakan para dokter, perawat dan paramedis yang berada di garis depan memerangi wabah virus corona. Kita tidak bisa menghentikan covid-19 tanpa melindungi para tenaga kesehatan," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam jumpa pers kemarin.
Tedros mengatakan, dari hasil perkiraan WHO, dibutuhkan 89 juta masker, 76 juta pasang sarung tangan, dan 1,6 juga kacamata setiap bulan bagi para tenaga medis yang bertugas menghadapi wabah virus corona.
"Harga masker bedah naik enam kali lipat, harga masker N95 naik tiga kali lipat, dan pakaian pelindung juga naik dua kali lipat. Pengiriman bisa mencapai sebulan, permainan pasar meluas, dan persediaan yang ada selalu dijual kepada penawar tertinggi. WHO sudah mengirim hampir setengah juta set peralatan pelindung ke 27 negara, tetapi pasokan semakin menipis," ujar Ghebreyesus.
Jumlah korban meninggal akibat terjangkit virus corona di seluruh dunia sampai hari ini mencapai 3.160 orang.
(CNN Indonesia/Fajrian)
|
https://ift.tt/3cty8Pq
March 04, 2020 at 08:47AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah Prancis Ambil Alih Pasokan Masker Virus Corona"
Posting Komentar