Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) meragukan kesiapan sekolah menggelar kegiatan belajar tatap muka setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengizinkan pemerintah daerah membuka sekolah pada Januari 2021.
"Sebenarnya P2G meragukan kesiapan sekolah memenuhi syarat-syarat daftar cek protokol kesehatan yang sangat banyak dan detail. Kesiapan infrastruktur dan budaya disiplin masih belum dilaksanakan [di banyak sekolah]," kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim kepada CNNIndonesia.com, Jumat (20/11).
Satriwan lebih setuju jika sekolah dibuka secara nasional setelah vaksin Covid-19 sudah diproduksi dan didistribusikan ke masyarakat. Ia pun menyarankan pembelajaran jarak jauh (PJJ) diteruskan sampai akhir tahun ajaran 2020/2021.
"PJJ sebaiknya diteruskan sampai akhir tahun ajaran, tetap berdasarkan zona agar betul-betul aman dan terjaga," ujarnya.
Selain itu, Satriwan juga menyoroti ketegasan pemerintah pusat terhadap 79 daerah yang melanggar pembukaan sekolah beberapa waktu lalu. Ia menyebut sejumlah sekolah di 79 daerah itu kedapatan membuka sekolah padahal wilayahnya belum memenuhi persyaratan dari pemerintah.
"Kami melihat selama ini pemerintah pusat tidak tegas kepada kepala dinas pendidikan dan kepala daerah yang melanggar," ujarnya.
Oleh karena itu, Satriwan meminta pemerintah pusat tak lepas tangan dan harus lebih tegas dalam menindak daerah yang melanggar aturan dan syarat belajar tatap muka ketika izin diberikan kepada pemerintah daerah.
Ia pun mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama turun langsung untuk memeriksa kesiapan infrastruktur dan protokol kesehatan sebelum sekolah dibuka di tengah pandemi virus corona.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengizinkan pemerintah daerah untuk memutuskan pembukaan sekolah atau kegiatan belajar tatap muka di seluruh zona risiko virus corona mulai Januari 2021.
Namun, mantan bos Go-jek itu menegaskan kebijakan ini bukan bersifat wajib. keputusan pembukaan sekolah ada di tangan pemda, kantor wilayah (kanwil) dan orang tua murid melalui komite sekolah. Selain itu terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi sekolah sebelum dibuka.
Meskipun demikian, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo meminta pemerintah daerah mempertimbangkan dengan matang rencana pembukaan sekolah di tahun ajaran 2020/2021 saat masa pandemi Covid-19. Menurutnya, masih ada ancaman penularan Covid-19.
(fey/fra)https://ift.tt/35Q9OWr
November 21, 2020 at 11:06AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "P2G Ragu Sekolah Siap Belajar Tatap Muka Januari 2021"
Posting Komentar