Minim Partisipasi OAP, Capai Target Vaksin Papua Barat Berat

Manokwari, CNN Indonesia --

Partisipasi Orang Asli Papua (OAP) terhadap vaksinasi Covid-19 dinilai masih rendah. Hal itu pun menjadi tantangan berat Provinsi Papua Barat untuk mengejar target 75 persen capaian vaksinasi Covid-19 di tahun ini.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Barat, dr. Arnold Tiniap mengaku rendahnya partisipasi itu dapat dilihat dari berbagai gelaran vaksinasi massal dan juga cakupan tingkat vaksinasi di daerah yang penduduknya didominasi OAP.


Dia mencontohkan cakupan Vaksinasi di Kabupaten Maybrat, Tambrauw dan Pegunungan Arfak (Pegaf) yang masih di bawah 5 persen.

"Itu daerah-daerah yang penduduknya didominasi OAP. Beda halnya dengan Kota Sorong yang penduduknya non-OAP lebih banyak," tuturnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/10).

Kota Sorong, lanjut Arnold, seharusnya bisa lebih cepat mengejar target vaksinasi ketimbang daerah lain seperti Manokwari. Bahkan, Kota Sorong berpeluang mencapai 70 persen kalau vaksinasi di daerah itu digenjot.

"Posisi kita sekarang merubah persepsi saudara saudara kita yang OAP jadi tantangan berat. Setidaknya yang non-OAP dulu kita vaksinasi agar yang sisanya bisa kita fokuskan. Makanya itu, Satgas, pemerintah dan juga seluruh pihak harus ikut kerja ekstra," ungkapnya.

Terpisah, Koordinator Bidang Perubahan Perilaku pada Satgas Covid-19 Kabupaten Manokwari, Regina Paririe mengaku dari pelaksanaan diskusi grup terpumpun (FGD di sejumlah distrik Manokwari, pihaknya menemukan bahwa penolakan vaksinasi terjadi karena ketidaktahuan warga terkait pentingnya vaksinasi.

Presiden Joko Widodo menanam jagung di Kelurahan Klamesen, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin (4/10/2021). ANTARA/HO-Agus SupartoPresiden RI Joko Widodo ikut menjajal menanam jagung di Kelurahan Klamesen, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin (4/10/2021). (ANTARA/HO-Agus Suparto)

Selain itu, peran kepala kampung juga dinilai masih rendah dalam menyosialisasi dan mempersuasi warga untuk divaksin. Pasalnya, kepala kampung tidak mau ambil resiko untuk memaksa warganya divaksin karena takut berhadapan dengan tuntutan adat masyarakat.

Oleh karena itu, dia menyebut peran Puskesmas dan tim sosialisasi harus digencarkan dilokasi perkampungan yang didominasi penduduk lokal guna mengubah pemahaman masyarakat.

Sementara itu per hari berita ini ditulis, cakupan vaksinasi Covid-19 Papua Barat saat ini baru 31,2 persen untuk dosis satu dan 19,5 persen untuk dosis dua, atau sebanyak 248.411 orang sudah divaksin dosis satu dan 155.334 orang sudah divaksin dosis dua dari target sasaran 797.402 orang.

Artinya, di Provinsi Papua Barat, masih sebanyak 548.991 orang belum divaksin dosis satu dan 642.068 orang belum divaksin dosis dua.

Jika mengejar target 75 persen capaian Vaksinasi Covid-19 Papua Barat hingga 30 Desember 2021, maka setiap harinya Papua Barat perlu ada penambahan sekira 6 ribu lebih orang yang divaksin dosis satu dan 7 ribu lebih orang yang divaksin dosis dua dalam satu hari.

Bila dirangkum hasil pelaksanaan Vaksinasi di Papua Barat dari tanggal 27 September - 4 Oktober 2021, penambahan orang di vaksin setiap harinya tidak lebih dari 3.000 orang. Penambahan tertinggi ada pada tanggal 27 ke 28 September yang mencapai 2.238 orang untuk dosis satu dan 2.213 untuk dosis dua.

Bahkan Vaksinasi Covid-19 yang di tinjau Presiden RI Joko Widodo di Kota Sorong secara langsung dan daerah lain secara daring, hanya bertambah 1.805 orang untuk dosis satu dan 1.696 orang untuk dosis dua serta 12 orang untuk dosis tiga. Pencapaian laju itu semua masih minus 5 ribuan dari target sasaran harian Papua Barat untuk mengejar target 75 persen di tahun ini.

(hen/kid)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/3leYWch

October 07, 2021 at 12:02AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Minim Partisipasi OAP, Capai Target Vaksin Papua Barat Berat"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.