"Ini TV seri saya yang pertama, di Indonesia bahkan saya belum pernah main tv seri. Saya ingin tahu syuting TV seri di AS seperti apa dan ini jadi pengalaman baru yang mungkin bisa saya aplikasikan di Indonesia, bagaimana syuting TV seri di luar," katanya dalam wawancara via telepon bersama sejumlah media.
Lebih lanjut, Joe mengungkapkan bahwa selama produksi serial tv, ia merasakan pengalaman yang berbeda dengan bermain film. Dia bahkan mengibaratkan pengalaman ini seperti menjalani sebuah kehidupan.
"Kalau film kan kita syuting dan tahu apa yang akan terjadi, pokoknya sudah jadi suatu cerita yang fix. Tapi kalau serial tv ini lebih mengesankan, lebih seru karena kita enggak pernah tahu apakah serial ini akan sampai berapa panjang dan karakter yang kita mainkan akan berkembang seiring waktu," katanya.
Ia menambahkan, "Jadi kayak lebih hidup aja dan kita selalu berikan yang terbaik untuk karakter kita. Kita enggak tahu nih karakter kita bisa sampai mana, kadang 5-7 season [musim] jadi progres perjalanan ini seperti hidup."
Joe juga mengatakan bahwa dengan kesempatan ini, dia merasa tak hanya berpijak di satu tempat saja. Dia dapat mengembangkan bakat beraktingnya dengan bertahan dalam satu karakter yang berkelanjutan dari satu episode ke episode lain.
Di samping itu, dia merasa bahwa dengan proyek tv seri dirinya dapat membangun hubungan dengan pemain atau kru lebih dalam karena memiliki waktu yang lebih panjang.
"Kalau film, syuting tiga bulan kelar bye-bye, tapi ini kan satu keluarga yang kita jaga, karena ini panjang dan bertemu terus. Bedanya di situ. Bedanya kita seperti menemukan keluarga baru dan akan terjebak dengan orang-orang itu untuk jangka panjang. Kita harus saling dukung, brotherhood-nya lebih enak juga," ungkapnya.
Terlepas dari itu, bintang yang semakin dikenal berkat perannya di The Raid ini mengatakan bahwa tantangan selama syuting tv seri pertama AS-nya ini lebih pada kendala soal bahasa.
"Di sini saya harus berbahasa Inggris 100 persen dan harus punya aksen Amerika. Di sini saya harus menyampaikan satu maksud, bukan dengan bahasa saya sehari-hari [Indonesia], jadi saya harus hati-hati, harus tahu intonasi apa yang saya sampaikan," katanya.
"Semua orang mungkin bisa bahasa Inggris tapi ini harus dengan aksen Amerika, suatu hal teknis tapi tidak boleh ngomong dengan aksen lain karena akan jadi aneh," tambah aktor berusia 37 tahun itu.
Sementara, untuk perannya sebagai seorang master kung fu bernama Li Yong, Joe mengatakan bahwa ia tak terlalu menghadapi banyak kesulitan. Itu karena ia sendiri telah memiliki latar belakang kemampuan seni bela diri serta membintangi sejumlah film laga mulai dari The Raid hingga yang terbaru The Night Comes for Us.
Joe Taslim dalam proyek terbarunya yang berjudul 'Warrior. (Dok. Cinemax)
|
Oleh karenanya, untuk keterlibatan di proyek yang juga bergenre laga ini, Joe pun mengaku hanya perlu mengembangkan sesuai kebutuhan.
"Di sini, saya bekerja harus mengikuti koreografi dari timnya. Sebagai aktor profesional, saya harus bisa tampil dengan style berbeda, karena itu tantangan juga buat saya. Kita enggak bisa terjebak dalam satu style saja. Kalau besok film petinju harus bisa tinju, kalau tentang gulat ya harus bisa gulat," tuturnya.
Joe melanjutkan, "Serial ini akarnya Kung fu, beruntung dulu saya sudah belajar Wushu jadi sekarang adaptasinya sedikit untuk tahu momen ini Kung fu-nya apa sih. Sedikit saja, intinya semua bela diri akarnya sama."
Warrior merupakan drama kejahatan yang sarat aksi dan kekerasan, mengambil suasana kebrutalan Perang Tong di kawasan Pecinan San Fransisco pada pertengahan abad ke-19. Serial ini bercerita tentang Ah Sahm (Andrew Koji), pakar seni bela diri yang bermigrasi dari China ke San Francisco secara misterius.
Selain Joe, serial ini juga dibintangi Andrew Koji sebagai pakar bela diri dari Ah Sahm, Kieran Bew, Olivia Cheng, Dianne Doan, Dean Jagger, Langley Kirkwood, Hoon Lee, Christian McKay, Jason Tobin, Joanna Vanderham, Tom Weston-Jones dan Perry Yung.
Warrior dijadwalkan tayang perdana di saluran Cinemax pada 6 April pukul 09.00 WIB. (agn/rea)
https://ift.tt/2YxVNqW
March 26, 2019 at 08:48PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Joe Taslim Berbagi Pengalaman Syuting TV Seri Amerika Pertama"
Posting Komentar