Sebagai informasi, Bulog menargetkan penyaluran rastra sebesar 53 ribu ton per bulan. Artinya, target penyaluran rastra periode Januari-Februari tercatat sekitar 106 ribu ton.
"Rastra diberikan kepada 5,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di 295 kabupaten," ujar Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jumat (1/3).
Tri mengungkapkan penyaluran rastra masih di bawah target, karena Kementerian Sosial (Kemensos) masih harus memverifikasi data KPM sesuai nama dan tempat tinggalnya di beberapa daerah.
Untuk mendorong percepatan penyaluran rasta, Bulog terus berkoordinasi dengan Kemensos dan Dinas Sosial di daerah setempat.
"Begitu sudah mendapatkan surat (verifikasi data) dari Kemensos langsung kami salurkan," ujarnya.
Selanjutnya, Tri juga melaporkan realisasi beras operasi pasar telah mencapai 177 ribu ton per hari dengan rata-rata penyaluran sekitar 2 ribu sampai ribu ton per hari.
"Harga beras OP Bulog setinggi-tingginya sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah," ujarnya.
Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 57 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras, penetapan HET berdasarkan wilayah penjualan dan kualitas beras.
Untuk beras medium, HET ditetapkan sebesar Rp9.450 per kg untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera lainnya, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi; dan Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan. Sementara,untuk wilayah Maluku dan Papua HET beras medium ditetapkan sebesar Rp10.250 per kg.
Dengan realisasi penyaluran rastra dan beras OP di atas, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh BULOG masih mencukupi yaitu berkisar 1,25 juta ton. Stok tersebut masih akan bertambah mengingat Bulog juga menyerap beras dari pasar.
(lav/lav)https://ift.tt/2tLkpOx
March 02, 2019 at 03:34AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "per Februari, Penyaluran Rastra Bulog Masih di Bawah Target"
Posting Komentar