Cerita dari Tanah yang Luka

Pemadam kebakaran coba meredakan kobaran api yang membakar pohon-pohon di Nowra, Australia. Kebakaran hutan di Australia dengan cepat meluas, dipicu gelombang panas dan angin kencang.
AFP - Saeed Khan
Potongan kayu yang terbakar menutupi tanah di kota Nowra, New South Wales, Australia, pada akhir tahun lalu. Kebakaran yang melanda benua itu menewaskan 28 orang dan diperkirakan satu miliar spesies hewan punah.
AFP - Saeed Khan
Kepulan asap dari hutan Amazon yang terbakar di Altamira, Brasil, pada pertengahan tahun lalu. Jumlah titik kebakaran di sana meningkat hingga 30,5 persen dari tahun sebelumnya.
AFP - Lula Sampaio
Sejak Mei hingga September 2019 kebakaran terjadi di hutan Amazon dan menghancurkan 1,2 juta ha padang rumput dan hutan. Sebanyak 51,9 persen dari 88.816 titik kebakaran tercatat terjadi di hutan hujan.
AFP - Joao Laet
Seekor kanguru melompat di tengah-tengah asap kebakaran hutan di Snowy Valley, Australia. Ilmuwan mengatakan perubahan iklim membuat bencana alam seperti kebakaran dan banjir menjadi semakin ekstrem.
AFP - Saeed Khan
Sejak 2003, lebih dari 3,5 triliun ton es di Greenland telah mencair. Ilmuwan memperkirakan pada 2100 permukaan air laut bisa bertambah 98,5 cm sehingga kota-kota pesisir di dunia terendam.
AFP - Jonathan Nackstrand
Bongkahan-bongkahan es terlihat di belakang rumah penduduk pulau Kulusuk, Greenland. Ketebalan lempengan es di Greenland bisa mencapai 2-3 km dan menampung demikian banyak air sehingga jika mencair bisa meningkatkan permukaan air laut 7 meter.
AFP - Jonathan Nackstrand
Bongkahan es mengambang di dekat pulau Kulusuk di Greenland pada Agustus 2019. Tahun lalu hamparan es di Greenland mencair dengan masif dan meningkatkan permukaan air laut global lebih dari satu milimeter.
AFP - Jonathan Nackstrand
Seorang perempuan berjalan saat terjadinya badai salju di Quetta, Pakistan, pertengahan Januari 2020. Salju tebal mengakibatkan longsor dan menewaskan 77 orang di Lembah Neelum.
AFP - Jonathan Nackstrand
Ilmuwan dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat mengambil sampel air dari gletser di pegunungan Kenai di Alaska. Penelitian menunjukkan bahwa pemanasan global berefek pada gletser yang semakin mencair.
AFP - Joe Raedle
Danau glasial Imja di Solukhumbu, pegunungan Everest. Di sana, danau-danau glasial yang berpotensi menimbulkan longsor terisi dengan cepat seiiring dengan pemanasan global.
AFP - Prakash Mathema
Cuaca ekstrem menyebabkan berbagai wilayah di Pulau Jawa terkena banjir, termasuk di Jakarta, Bogor, Bekasi atau Banten. Berdasarkan pantauan BMKG, curah hujan pada 1 Januari mencapai 377 mm, sementara curah hujan dikategorikan ekstrem jika mencapai 150 mm.
Antara - Sigid Kurniawan
Banjir merendam kawasan Kampung Pulo dan Bukit Duri di Jakarta, Kamis (2/1/2020). BNPB memperkirakan 67 tewas akibat banjir yang melanda Jabodetabek pada awal tahun ini.
Antara - Nova Wahyudi
Foto udara desa Kivalina yang terletak 134 kilometer dari lingkaran Arctic (kutub utara). Desa ini dan beberapa wilayah lainnya kini terancam efek pemanasan global dengan es yang mencair dan pesisir pantai tergerus air laut.
AFP - Prakash Mathema
Pada bulan Juni 2019 yang diterpa gelombang panas di Madrid, anak-anak mendinginkan diri di air mancur. Ilmuwan mengatakan serangan gelombang panas akan semakin sering muncul seiring dengan penggunaan bahan bakar fosil.
AFP - Pierre Philippe Marcou
Pada 2019, suhu laut mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Suhu laut menjadi penanda kerusakan iklim, karena laut menjadi 90 persen penyerap panas yang dihasilkan efek gas rumah kaca.
AFP - STR
Tulang ikan yang mengering tergeletak di badan sungai Loire di Montjean-sur-Loire, Perancis. Kekeringan memang melanda Eropa bagian barat pada pertengahan tahun lalu akibat gelombang panas.
AFP - Loic Venance
Perahu nelayan terhambat tumpukan sampah plastik yang berserakan di Pantai Padang, Sumatera Barat, awal tahun lalu. Diperkirakan 3,2 juta ton sampah plastik di Indonesia dibuang ke laut.
Antara - Iggoy el Fitra

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2O2kpUQ

January 28, 2020 at 03:41PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cerita dari Tanah yang Luka"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.