Tes akan mengukur kadar hormon pada darah dan disebut anti-Mullerian hormone (AMH).
"Menetapkan cara untuk mengukur periode menstruasi terakhir jadi sesuatu yang berharga dari riset menopause," kata peneliti, Nanette Santoro dari University of Colorado Medical School seperti dikutip dari The Sun.
Tim menganalisis tes darah dari sebanyak 1.537 perempuan berusia 42-63 tahun. Peneliti mengambil sampel darah partisipan hingga periode menstruasi mereka berakhir.Sampel pun dianalisis dengan menggunakan AMH dan FSH (follicle stimulating hormone). Tes ini sudah sejak lama digunakan untuk memprediksi menopause secara kasar. Namun, hasil tes FSH cukup sulit untuk digunakan untuk memprediksi.
Hasil pun menunjukkan kadar AMH makin menurun dan kadar FSH meningkat ketika partisipan makin dekat dengan periode akhir menstruasi. Namun, data statistik menunjukkan AMH lebih akurat daripada FSH, meski perbedaannya kecil.
"Pengukuran AMH bisa membantu perempuan memprediksi kapan sindrom vasomotor seperti semburan panas dimulai, atau kapan pendarahan [akibat] menstruasi akan berakhir," tulis peneliti dalam risetnya mengutip dari laman NHS Inggris.Menopause merupakan periode berhentinya menstruasi pada perempuan. Biasanya perempuan berusia pertengahan hingga akhir 40-an mulai mengalami menopause.
Pada kondisi ini, tubuh berhenti memproduksi hormon estrogen. Beberapa gejala yang akan muncul di antaranya mood swing (perubahan perasaan), sulit tidur, rasa sakit pada sendi, dan sulit berkonsentrasi.
(els/asr)
https://ift.tt/36DlhpK
January 28, 2020 at 04:11PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Studi: Tes Darah Bisa Prediksi Periode Menopause"
Posting Komentar