Data WNI di Wuhan Simpang Siur, Khofifah dan Kemlu Beda Info

Surabaya, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mencatat sedikitnya 248 mahasiswa asal Jatim masih berada di Wuhan dan kota sekitarnya di Provinsi Hubei, China. Wuhan diklaim sebagai pusat penyebaran virus corona atau novel coronavirus (2019-nCoV).

Jumlah itu berbeda dengan data yang disampaikan Kementerian Luar Negeri yaitu total 243 warga negara Indonesia masih berada di Hubei. Sementara 100 WNI di antaranya berada di Wuhan. Mereka terdiri dari 84 mahasiswa dan 16 tamu mahasiswa dari tempat lain di Provinsi Hubei.


Khofifah mengatakan pihaknya tengah berusaha mengevakuasi warganya yang terisolasi di Wuhan. Saat ini Pemprov Jatim sedang menunggu kejelasan evakuasi.
"Kami melakukan koordinasi kemudian ketemulah dengan 248 nama student (asal Jawa Timur) yang sedang studi di sana (Wuhan dan sekitarnya)," kata Khofifah, di Surabaya, Rabu (29/1).

Hal itu diungkapkan Khofifah saat bertemu langsung dengan para keluarga dan orang tua mahasiswa. Ia menyebut pertemuan ini bertujuan untuk mengkoordinasikan dan penyempurnaan data, sebelum proses evakuasi bisa dilakukan.

"Kita bertemu dengan para orang tua memastikan bahwa kami koordinasi intensif," kata dia.

Beda Data Gubernur Jatim dan Kemlu soal Jumlah WNI di WuhanGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (CNN Indonesia/ Priska Sari Pratiwi)
Dalam pertemuan tersebut, diketahui pula nama-nama mahasiswa tambahan asal Sampang dan Pamekasan, Madura yang turut akan dievakuasi.

"Ada tambahan nama-nama mahasiswa asal Sampang dan Pamekasan. Malam ini sudah kami dapatkan identitas lengkapnya," katanya.


Mantan Menteri Sosial ini pun memastikan ratusan warga Jatim di Wuhan dan sekitarnya adalah mahasiswa S1, S2 serta S3. Namun, selain mahasiswa di antaranya ada pula seorang anak yang masih berusia lima tahun.

"Salah satunya terdata seorang anak berusia lima tahun. Tapi, saya kira itu adalah anak dari salah satu mahasiswa yang dibawa ke sana," ujarnya.

Khofifah menyatakan evakuasi seluruh warga Jatim tersebut merupakan kebutuhan yang mendesak. Ia mengatakan secara intens berkomunikasi dengan Menlu Retno Marsudi untuk memastikan evakuasi bisa dilakukan sesegera mungkin.

"Sekarang Bu Menlu sedang memfinalkan, bagaimana evakuasi itu bisa dilakukan sesegera mungkin," katanya.

Suasana di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. (Chinatopix via AP)
Pemprov Jatim telah menyiapkan tiga rumah sakit sebagai lokasi transit dan isolasi. Ketiganya yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya, RSUD dr Soedono Madiun dan RSUD dr Saiful Anwar Malang.

Korban meninggal akibat virus corona di China bertambah menjadi 170 orang per Kamis (30/1). Dikutip dari AFP, angka ini meningkat setelah Provinsi Hubei melaporkan 38 kematian baru dengan lebih dari 1.700 kasus yang dikonfirmasi.

Menlu Retno Marsudi mengatakan langkah evakuasi WNI dari Wuhan tidak mudah dilakukan karena kota itu masih diisolasi.

Pemerintah China memberlakukan status karantina karena wilayah itu menjadi sumber penyebaran wabah virus corona.


[Gambas:Video CNN] (frd/pmg)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2vzNjFJ

January 30, 2020 at 04:31PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Data WNI di Wuhan Simpang Siur, Khofifah dan Kemlu Beda Info"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.