Belum selesai drama virus corona di Wuhan, kini salah satu kota di Korea Selatan, Daegu, digadang bakal mendapat sebutan yang sama sebagai kota hantu.
Berjarak sekitar dua jam perjalanan kereta dari Seoul, Daegu berada di selatan Korea Selatan.
Kota berpenduduk 2,5 juta jiwa ini diapit oleh aliran sungai Geumho dan Nakdong.
Daegu menjadi kota terbesar ke-empat di Korea Selatan setelah Seoul, Busan, dan Incheon.
Pada tahun 1960an hingga 1980an, kota ini menjadi pusat perekonomian Negara Ginseng dan terkenal dengan industri elektroniknya.
Daegu juga mendapat sebutan mirip kota Malang, yakni Kota Apel, karena panen buah apelnya yang melimpah.
Kota ini semakin dikenal dunia setelah sempat menjadi tuan rumah empat pertandingan Piala Dunia 2002.
Iklim di Daegu terbilang teduh, sehingga turis yang mendambakan wisata sambil bersantai bisa datang ke sini.
Dikutip dari tulisan davidsbeenhere.com, Daegu menyimpan banyak potensi wisata alam dan sejarah.
Jika Seoul menjadi kota pusat budaya modern Korea, maka Daegu menjadi kota percampuran budaya modern dan tradisional. Daegu bahkan disebutnya permata tersembunyi yang belum diketahui turis.
Daegu bisa dikunjungi dengan kendaraan bermotor, kereta, sampai pesawat.
Ada kereta cepat dari Seoul ke Busan yang melewati Daegu dengan durasi sekitar 1 jam.
Berikut lima objek wisata yang wajib dikunjungi saat ke Daegu:
1. 83 Tower
Dari menara ini, turis bisa memandang kota Daegu dari berbagai sudut.
Menara setinggi 83 lantai ini memiliki area observasi di lantai 77. Jangan lupa membeli tiket sebelum datang ke area ini.
Bagi yang ingin mengisi perut, silakan datang ke lantai 78.
Usai menikmati pemandangan dari area observasi, turis bisa melanjutkan perjalanan dengan naik kereta gantung dari 83 Tower ke pusat kota Daegu.
2. Pasar Seomun
Pasar Seomun merupakan pasar terbesar di Daegu dan merupakan salah satu peninggalan Dinasti Joseon yang sempat menguasai kota ini pada zaman dahulu kala.
Di pasar ini, banyak lapak penjual tekstil dan alat menjahit. Tak heran Daegu juga mendapat sebutan Kota Tekstil.
Selain belanja baju, turis juga bisa mencicipi beragam jajanan khas Korea Selatan di pasar ini.
Pasar Seomun. (Istockphoto/Julien Viry)
|
3. Kim Kwang-Seok Memorial Street
Jauh sebelum fenomena BTS dan Black Pink, skena musik Korea Selatan sudah lama terkenal di dunia.
Kim Kwang-Seok salah satu musisi asal Daegu yang legendaris dengan karya-karya folk-rock-nya pada tahun 1980-an.
Ia menjadi bintang besar di Korea Selatan hingga akhir hayatnya pada tahun 1996.
Di kawasan ini turis bisa menikmati banyak mural yang menggoreskan kisah hidup dan kreatifitas Kim Kwang-Seok.
4. Kuil Donghwa
Terletak di kaki Gunung Palgong, Donghwasa adalah komplek kuil yang telah berdiri sejak abad ke-5.
Didirikan oleh Raja Yongjo dari Dinasti Goryeo, aula utama kuil, Daeungjeon, menyajikan arsitektur yang apik.
Lukisan dinding berwarna-warni dan Buddha menghiasi interior bangunan.
Namun artefak yang paling megah dari komplek ini adalah patung Buddha yang menjulang 17 meter.
Estetika arsitektur Kuil Donghwa plus pemandangan alamnya yang menakjubkan, menjadikan kuil ini salah satu situs Buddhis yang paling indah di seluruh Daegu.
Kuil Donghwa. (Istockphoto/Sanga Park)
|
5. Taman Apsan
Di kaki Gunung Ap Daegu ada Taman Apsan yang menawan dan menjadi ruang hijau terbesar di Daegu.
Ada taman-taman romantis yang indah saat musim semi, Museum Perang Korea, dan kuil-kuil Buddha yang senyap.
Turis bisa naik kereta gantung atau mendaki sampai ke puncak gunungnya.
Taman Apsan. (Istockphoto/Koshiro Kiyota)
|
6. Desa Otgol
Untuk menikmati sisi tradisional Daegu, kunjungilah Desa Otgol.
Desa tenang ini dihuni sekitar 20 hanok (rumah tradisional Korea) yang telah dimiliki oleh klan Gyeongju Choi selama hampir 400 tahun.
Meskipun sebagian besar bangunan telah direnovasi, turis masih bisa mempelajari arsitektur hanok yang filosofis di sini.
Selain faktor sejarah, pemandangan alam desa juga menjadi nilai tambahnya.
Pohon belalang berusia 350 tahun, misalnya, diyakini dapat mengusir roh jahat, sementara bunga aprikot, bunga sakura, dan forsythia mempercantik pemandangan Otgol di musim semi.
7. Pasar Yangnyeongsi
Jika Seomun pasar tekstil, maka Pasar Yangnyeongsi merupakan pasar obat.
Sebagai pasar obat tradisional tertua di Korea, Yangnyeongsi adalah salah satu tempat terbaik untuk berkenalan dengan sejarah obat tradisional Daegu yang kaya.
Didirikan pada tahun 1658, di pasar ini turis bisa menemukan beragam ramuan obat tradisional, mulai dari jamu sampai pil berbahan dasar tumbuhan dan hewan.
Turis juga bisa mengunjungi Museum Pengobatan Oriental Daegu Yangnyeongsi di dekatnya.
Ingatkan diri untuk tak tergoda membeli obat-obatan tradisional yang berasal dari hewan yang dilindungi, seperti kura-kura dan hiu.
(ard)
https://ift.tt/2PdrItJ
February 22, 2020 at 05:25PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "7 Wisata di Daegu, dari Pasar Tekstil sampai Pasar Obat"
Posting Komentar