![](https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/01/27/6d0e75f3-c593-415a-b33e-e21fd152903d_169.jpeg?w=650)
1. Covid-19, Nama Baru Wabah Virus Corona
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan nama resmi baru untuk virus corona yakni Covid-19.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus di hadapan awak media di Jenewa mengatakan nama itu dipilih untuk menghindari stigma terhadap ras tertentu, lokasi geografis, atau spesies hewan.
"Kami sekarang memiliki nama untuk penyakit ini [virus corona] yaitu Covid-19," jelas Ghebreyesus disela konferensi ilmiah internasional di Jenewa.
Mengutip AFP, Covid-19 merupakan singkatan dari 'co' yang merujuk pada virus corona, 'vi' yang merupakan sebutan untuk virus, dan 'd' yang berarti penyakit (disease).
WHO sebelumnya memberi nama sementara virus corona dengan sebutan 2019-nCoV. Sementara Komisi Kesehatan Nasional China pekan ini mengatakan sementara akan menggunakan nama novel coronavirus pneumonia atau NCP.
2. Eks Diplomat Korut Calonkan Diri dalam Pemilu Korsel
Mantan diplomat Korea Utara yang membelot, Thae Yong Ho, mengumumkan pencalonan diri untuk mengikuti pemilihan legislatif di Korea Selatan.
Thae merupakan anggota partai oposisi pemerintah, Partai Kebebasan Korea (LKP). Menurut dia, pencalonan dalam pemilihan legislatif menunjukkan kebebasan demokrasi yang sebenarnya di rumah barunya itu.
Selain itu, Thae mengatakan kemenangan di pemilihan nanti bisa memotivasi warga Korea Utara.
"Ketika warga Korea utara dan para pejabatnya melihat The Yong Ho yang pernah menjabat sebagai diplomat Korea utara bisa terpilih di Korea Selatan, kita akan melaju satu langkah lebih dekat untuk mencapai reunifikasi sebenarnya yang selama ini kita harapkan," kata Thae di Seoul pada Selasa (11/2) seperti dikutip dari AFP.
3. Filipina Putuskan Keluar dari Kerja Sama Militer dengan AS
Filipina memutuskan keluar dari perjanjian militer dengan Amerika Serikat atau Visiting Forces Agreement (VFA).
Dikutip dari AFP, Presiden Rodrigo Duterte memutuskan keluar dari kerja sama itu setelah AS menolak pengajuan visa bagi sekutu politiknya Ronald Dela Rosa.
VFA yang ditandatangani pada 1998 memberikan status hukum bagi kehadiran ribuan pasukan AS di tanah Filipina untuk latihan militer dan operasi kemanusiaan. Kehadiran militer AS di Laut China Selatan dipandang sebagai penyeimbang China, yang mengklaim hampir seluruh lautan tersebut. (ayp/ayp)
https://ift.tt/2vmxyBQ
February 12, 2020 at 02:19PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nama Baru Virus Corona sampai Nasib Perjanjian AS-Filipina"
Posting Komentar